Review

Monday, April 4, 2016

Dua Cara Melakukan Pernikahan Yang Sederhana




Masih bercerita tentang pernikahan ponakan di Palangka Raya.
Sini, eikeh mau cerita tentang pengantin yang dibelakang itu

Saya banyak belajar dan mengambil hikmah  dari pernikahan ini. 
Alhamdulillah, ponakan saya, Yogi telah melangsungkan pernikahan di KUA Kecamatan Jekan Raya, Palangka Raya. Disini ceritanya Klik di sini

Artinya, ia telah menunjukkan keberanian, berkomitmen dalam bentuk yang lebih serius dengan pilihan hati, menikah.

Rasullulah saw bersabda;
"Barang siap telah mampu untuk kawin, tetapi tidak kawin, maka ia bukanlah dari umatku."

Sungguh saya bangga dengan ponakan. Ia pekerja keras dan berani menikah. 
Banyak pemuda masa kini, atau pria lajang yang takut menikah, dengan berbagai alasan, belum siap secara mental (padahal lama pacaran), belum siap secara finansial (padahal ada penghasilan, walau sedikit), takut bertanggung jawab (lebih seneng gaji dimakan sendiri daripada berbagi/berkeluarga) dan berkomitmen( Tanggung jawabnya besarrr), serta ketakutan terbesar, belum punya dana untuk biaya penyelenggarakan akad dan resepsi.
Alasan itulah, banyak pemuda menunda pernikahannya, malah bablas nggak nikah. Ketakutan.

Jika diniatkan karena Allah, segalanya pasti bisa, karena rezeki sudah ditetapkan Allah. Berani melangkah ke jejang yang lebih halal, memulai kehidupan baru dengan berkeluarga. Hidup akan lebih tentram. Walau pasti ada saja masalah yang datang, namanya juga hidup, tak lepas dari berbagai ujian dan masalah. Namu, jika...lagi-lagi 'jika' diniatkan karena Allah sebagi ibadah, pasti semua ada jalan.

Bagaimana cara memangkas biaya pernikahan.

Dua cara yang bisa dilakukan:
1. Lakukan nikah di KUA, gratis. Atau acara akad dan walimah di satukan dalam satu hari.
2. Mengadakan walimah sesuai kemampuan.

Rasullulah saw bersabda:
"Sesungguhnya nikah yang paling besar berkahnya adalah yang paling sederhana biayanya"
(HR. Ahmad). 

Pesta perayaan pernikahan itu wajib dilakukan, walau hanya menghidangkan makanan sesuai kemampuan, semua bertujuan untuk mengumumkan kepada sanak famili, kerabat, sahabat dan lain-lain, bahwa kedua mempelai telah menjadi suami istri dan memulai hidup baru. Diumumkam supaya tidak menjadi fitnah dan didoakan akan supaya berkah.

Resepsi pernikahan sederhana dan meriah.

Sabtu, 27 Maret 2016, sehari setelah akad nikah di KUA. Walimah ursy pun digelar, tepat jam sembilan pagi di rumah shohibul hajad, sepupu saya, di jalan Krakatau.

Tiga tenda sudah dipasang dari kemarin, serta kursi plastik di susun rapi. Didepan rumah, di hias kain biru, bagian tengah ditaru kursi pelaminan hanya untuk pengantin saja. Sedang orang tua, bebas berjalan kemana saja, tak usah merendeng di samping pengantin.
Santai bener.



Malah santai ngobrol
Meja prasmanan pun ditata, di Kalimantan Tengah ada kebiasaan yang unik termasuk paket murah meriah. 
Hidangan lauk, berupa ayam telur masak habang, ayam karih, bistik daging ditaruh sepotong dalam satu piring.Satu lauk satu piring. Tamu tinggal memilih, piring berisi lauk mana yang dia suka. Kemudian memilih masakan lain berupa mie goreng, urap dan kerupuk serta nasi. Ada tambahan lain, hidangan soto Banjar, bakso dan jajanan pasar.
Tante dan sepupu dari pihak Ibu semua datang,  Dari Palangka, Kuala Kurun, Kuala Kapuas,
dan saya paling jauh datang. Demi keluarga.
Sanak saudara, famili dan handai tolan pun berdatangan memberikan ucapan selamat serta doa restu atas pernikahan keduanya. Saya pun turut dalam kebahagiaan di hari Sabtu ini. 

Musik organ tunggal khusus lagu dangdut memeriahkan suasana. Orkes yang datang dari Pulang Pisau milik Pamannya sepupu. Penyanyi sekaligus MC, seorang pria berambut panjang. Mendendang lagu untuk kebahagiaan hari ini.

Tak bisa dihindari untuk ikut berjoget, gara-gara tante-tante mengajak bergoyang. Tante saya memang metal semua. Kebetulan dari keluarga ibu saya semua bisa bernyanyi, suaranya merdu sekali. Kok saya nggak keciprat bersuara merdu, heran saya.
Lagu dangdut Dayak yang lagi ngehit disana berjudul hanyi-hanyi sesu...berani-berani semut, mengajak seluruh tamu bergoyang bersama termasuk pengantin. Indahnya bersama keluarga.
Diantara sepupu 'sekali', karena ibu saya dan bapak mereka sekandung
Diakhir acara, pengantin wanita berdiri membelakangi rombongan wanita cantik. Siap melakukan seremonial melempar buket bunga ke arah jomblowati, tua dan muda...harapannya semoga segera menyusul menikah bersama pilihan hati. 

Siap-siap... satuuu, duaaa...tiiiii... gaaa!
Hupst, bunga biru dilembar ke arah jomblowati..Hap! Tante Silly menangkap dengan sigap.
Yaaaa...kuciwa. Artinya predikat jomblo forever tetep deuh. Ihikz, nyengir termasuk saya.
Dalam hati terus berkata, jangan kecewa...bahwa sesungguhnya Allah telah menyiapkan jodoh, yang terbaik menurut Allah. Aamiin Ya Roballalamin.












11 comments:

  1. wow...pakai lempar buket bunga segala ya mak.

    eh sepupu sekali maksudnya misan ya? kalo dua kali di jawa namanya mindo.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa...acara kekinian, lempar buket.

      Nah, kami jarang mengenal istilah lain. taunya, sepupu sekali(org tua sekandung) sepupu dua kali (anak sepupu dgn anak sepupu sekali)/batasnya sepupu tiga kali. dan semakin jauhh.

      Delete
    2. Iyaaa...acara kekinian, lempar buket.

      Nah, kami jarang mengenal istilah lain. taunya, sepupu sekali(org tua sekandung) sepupu dua kali (anak sepupu dgn anak sepupu sekali)/batasnya sepupu tiga kali. dan semakin jauhh.

      Delete
  2. Aku...aku suka motif sarung yg kamu pakai...lucu deh..warnanya bagus.

    ReplyDelete
  3. Hmm bagu ya mbak kayanya muantappp nih.

    ReplyDelete
  4. Aku pgn menikah dan menggelar pernikahan sederhana seperti itu ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku juga ah...hihihi. Ditunggu undangannya ya dik Melly

      Delete