Review

Tuesday, March 8, 2016

[Review Novel] Malam-Malam Terang




Judul    : Malam-Malam Terang
Penulis  : Tasniem Fauzi Rais dan Ridho Rahmadi
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Tahun Terbit: Desember 2015 
Jumlah halaman:  244 halaman
ISBN : 978-602-032-454-8
Seorang gadis melamun dan mengamati di bingkai jendela. Bola matanya mengarah ke kanan, memandang langit, menekuri malam-malam untuk meniti masa depan, kini dan nanti. Dalam benaknya bertanya, bisakah ia menjadi sosok bintang yang paling terang?

Jujur, dari gambar sampul novel itulah, membuat saya berusaha untuk memiliki buku ini...Alhamdullilah, novel ini dikirim ke saya, lalu bisa membaca alur cerita.
Tulisan tangan penulis,
untuk Een Endah. 
"Terus terangi malam-malammu." 
Dan sebaris tanda tangan dari dua penulis, membuncahlah kebahagiaan saya.

Jujur...lagi lagi jujur, saya tak tau siapakah yang menulis novel ini? Kejutan yang manis, setelah membaca profil penulis.
Buku ini ditulis suami istri.

Tasniem Fauzia Rais, merupakan anak keempat dari Bapak Amien Rais.
Ridho Rahmadi, suami dan kakak kelas Tasniem Fauzi ketika SMP di Yogja.

Review Novel Malam-Malam Terang

Dunia seakan runtuh, bagi gadis bertubuh kecil, Tasniem Fauzia. NEM hasil ujian akhir sekolah , tak cukup untuk masuk SMA Favorit di Yogjakarta.
Sekalipun senyum dan bisikan wali kelas Ibu Evi, masih tergiang jelas
"Jadilah bintang yang paling terang kelak, jangan menyerah" ...hal 9

Tetap saja langit runtuh.
Dunia tidak adil!
Bermula dari sebuah kekecewaan karena angka desimal itulah, Niniem bertekad memberanikan diri mengembangkan layar untuk merantau jauh mengaruhi dunia baru. Dunia yang lebih luas, bukan sekedar Yogja saja, bukan Indonesia saja, namun sebuah dunia yang di dalamnya merupakan rumah bagi sejuta perbedaan, Singapura.

Tekun, rajin belajar, bekerja keras dan selalu berdoa adalah kunci keberhasilan Niniem. 
Berawal dari kekikukkan Niniem untuk terus belajar bahasa Inggris yang terbatas agar terdengar renyah. Dalam keseharian yang sibuk belajar, Niniem selalu taat beribadah, sholat tahajud dan puasa Daud, ia tetap bisa bergaul akrab selama tiga tahun bersama dengan sahabat-sahabatnya, Angelina Soemantri, Aarin Mohanty dan Cecilia Ng.

Melihat tatapan mereka, hati kecilku berbisik, Tuhan, terima kasih karena telah Kaupertemukan aku dengan sahabat-sahabatku ini.
(sedikit typo, hal 111).

Di sekolah ini, Globe College of Singapore, Niniem menemukan makna persahabatan yang sarat makna dan cerita, dari kebersamaan mereka sehari-hari hingga berpetualangan dari Pahang hingga ke Kelantan, dan kembali ke Kuala Terengganu.

Dari sini pula Niniem, mendapat episode paling berharga dalam hidupnya. 
Pelajaran yang tak didapatnya di sekolah yaitu bekerja di restoran dan hotel. Pelajaran hidup yang ternilai hadiah bagi orang pejuang yang pantang kembali sebelum mencapai puncak idaman. Demi tiket PP Singapura-Yojya, Niniem bekerja setelah setahun lebih tak bertemu orangtua, sekalipun kandas, detik-detik terakhir Niniem membatalkan tiket pulang ke Yogja, demi sesuatu yang paling bernilai dari persahabatan.
Mengikuti apa kata hati.

Dari kegagalan nilai pelajaran, Niniem berhasil mencapai puncak tertinggi, lulus dan sebagai The Big Ten. 
Kunci keberhasilan adalah selalu mendengarkan nasehat Bapaknya kepada Niniem

".....jadikan kegagalan sahabat setiamu. Bukan berarti kamu harus selalu gagal, namun ketika kegagalan datang, sambutlah ia sebagai sahabat. Mengapa? karena kegagalan adalah cermin yang mengingatkan kita untuk berusaha lebih baik. Tanpa cermin itu kita tidak bisa melihat diri sendiri, tidak bisa mengevaluasi diri." ...hal 66

Malam-Malam terang telah dilalui Niniem dengan banyak cerita. Menjadikannya bintang yang paling terang.

Pendapat saya tentang novel ini.

Membaca halaman pertama, alur cerita ini terlalu datar. Hampir saya menyerah. Namun, kesabaran saya terbayar pada halaman berikutnya. Mulailah cerita ini semakin menarik, diksinya sangat detail.
Suasana di sekolah baru, karakter teman dan guru. Sekalipun novel ini, tidak ada tokoh antagonis atau orang ketiga seperti tulisan novel umumnya, tetapi tetap enak dibaca.
Novel ini saya nilai  bagus untuk dinikmati hingga akhir cerita.

Buku yang cocok dibaca untuk semua kalangan dan usia. Khususnya untuk remaja, karena novel ini memberi banyak motivasi dan inspirasi, selalu giat belajar, pantang menyerah dalam mencapai cita-cita setinggi mungkin.
Novel yang syarat nasehat, menyentuh nurani keibuan saya, dan juga sebagai mendorong para orang tua untuk terus berusaha menyekolahkan anak setinggi-tingginya.

Kalimat yang paling saya suka  dari novel Malam-Malam Terang.
"Algoritma Tuhan memang kadang tak terjemahkan oleh nalar manusia yang terbatas, tapi mencoba menafsirkannya terasa begitu indah. Bagaimana Tuhan selalu bersama kita. Bagaimana Tuhan menurunkan pertolongan-Nya" ...hal 168

Semoga review ini bisa semangat untuk membaca novel dari penulis muda Indonesia.
Sedihnya, saya menulis dengan hape android. Dhilalah...laptop mendadak rusak, jadilah, maaf jika ada salah dalam penulisan.


4 comments:

  1. Waaah sepetinya bagus novelnyaaa. Semoga laptopnya cepet sehat lagi ya Maaaaak. Aaaamiiinn

    ReplyDelete
    Replies
    1. aaminnnn. terima kasih doanya. Maaf baru bisa balas koment, ini laptop sudah sembuh, jadi bisa membalas.

      Salam

      Delete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete