Sepagi ini di dapur hawu Mama, sudah ramai ibu-ibu memasak untuk syukuran di mushola. Sudah hampir dua minggu, saya berada di desa, selalu banyak cerita.
Mamaku suka sekali memberi makanan atau kue setiap ada pengajian. Sebenarnya sih, repot, sibuk dan banyak mengeluarkan biaya, tapi sudah menjadi kebiasaan Mama dari muda.
"Mama sudah tua, nggak ada lagi yang ingin dibeli. Hanya ini yang Mama mau, mumpung masih ada umur."
Makanya, tak aneh, dapur selalu mengepul, berbagai kue dan makanan diolah bersama. Mama cuman tinggal perintah dan memberi dana. Semoga saya bisa begitu, sadhaqoh makanan.
Turinah, salah satu yang sibuk di dapur, ia asisten rumah tangga Mama semenjak dulu. Dari Tur gadis, menikah, sampai cerai dua kali, tetap setia menemani Mama.
"Masak apa, Tur?"
"Urap," jawabnya singkat dengan logat Indramayu.
"Urap," jawabnya singkat dengan logat Indramayu.
Mana sayurannya?
Nggak ada.
Biasanya urap, hidangan salad berupa sayuran yang dimasak (direbus atau dikukus) dicampur dengan kelapa parut segar. Dipilih kelapa karena kaya dengan santan dan memiliki cita rasa yang khas, bau kencur dan terasa gurih. Urap sering menjadi makanan pendamping nasi, umumnya kuliner ini berasal dari pulau Jawa.
Nggak ada.
Biasanya urap, hidangan salad berupa sayuran yang dimasak (direbus atau dikukus) dicampur dengan kelapa parut segar. Dipilih kelapa karena kaya dengan santan dan memiliki cita rasa yang khas, bau kencur dan terasa gurih. Urap sering menjadi makanan pendamping nasi, umumnya kuliner ini berasal dari pulau Jawa.
Nah, ini urap apaan?
"Urap Tongkol" *Baru denger eikeh* Biasanya urap ya sayuran, ini Pindang tongkol. Di Cikalahang, namanya Urap Tongkol. Bahan utama berasal dari pindang tongkol yang disuwir. Biasanya saya masak dengan bumbu balado atau bumbu Bali, ini dibuat urap, sungguh saya baru tau.
"Urap Tongkol" *Baru denger eikeh* Biasanya urap ya sayuran, ini Pindang tongkol. Di Cikalahang, namanya Urap Tongkol. Bahan utama berasal dari pindang tongkol yang disuwir. Biasanya saya masak dengan bumbu balado atau bumbu Bali, ini dibuat urap, sungguh saya baru tau.
Sudah tau kan pindang tongkol? Pindang, hasil olahan ikan kombinasi perebusan dan pengaraman. Perebusan dengan garam dilakukan sampai kering agar dapat rahan lama. Saat perebusan mempergunakan rak atau keranjang(naya), hasil olahan pindang saat didistribusikan ke pasar sampai ke tangan konsumen mempergunakan wadah bambu atau besek dari bambu.
Ikan Pindang bisa mempergunakan berbagai jenis ikan, namun saya lebih suka mengunakan pindang tongkol, karena rasanya yang khas, kadar garamnya rendah, tidak terlalu asin.
Kembali lagi ke Turinah yang asik menyuwir tongkol ukuran besar. Keukeh menyebut Urap, ya sutralah, yang memang mirip urap, karena mempergunakan parutan kelapa segar.
Bahan Urap Pindang Tongkol
1 ekor Pindang Tongkol kira kira dua kilo, di suwir, hasilnya menjadi lebih banyak. Kelapa parut dari 1 butir kelapa (banyak pindang dari kelapa, biar makyuss)
Bumbu Urap, sangat sederhana, tidak mengunakan kencur.
20 bawang merah
15 siung bawang putih
15 cabe merah besar
25 cabe rawit (sengaja di buat pedas)
Garam dan penyedap rasa. ( Takaran garam sesuai selera)
7 daun jeruk
6 batang serai di geprek.
Semua bumbu di brender, kecuali daun jeruk dan serai.
20 bawang merah
15 siung bawang putih
15 cabe merah besar
25 cabe rawit (sengaja di buat pedas)
Garam dan penyedap rasa. ( Takaran garam sesuai selera)
7 daun jeruk
6 batang serai di geprek.
Semua bumbu di brender, kecuali daun jeruk dan serai.
Cara membuat, tumis bumbu halus hingga harum, masukkan suwiran pindang tongkol, aduk hingga bumbu merata, terakhir parutan kelapa segar. Aduk kembali, biarkan masak sampai kering dan matang.
Lhadalahhh, hasilnya malah lebih mendekati serundeng. Cuman ya beda juga, biasanya serundeng terbuat dari kelapa parut yang digoreng atau disangrai hingga kecoklatan. Hanya berupa kelapa saja. Umumnya menjadi taburan ketan kukus /bakar, atau taburan daging.
Karena serba tangung dan hampir mirip. Namanya tetap: Urap Pindang Tongkol. Ini cucokkk menjadi lauk untuk sarapan di pagi hari.
Selamat mencoba.
Nelen liur mah ini makk.. aku jadi pengen makan ini sama nasi putih panas kebul kebul
ReplyDeletehiihihi.ini sangat mengoda, cukup dgn nasi panas...tambah dan tambah lagi
DeleteDuh...perut jadi laper lho Mba baca postingan ini.. Urap pindang tongkolnya patut dicoba nih...
ReplyDeletehayuk dicoba...murah dan gampang
DeleteBeuuuuh urapnya menggoda mak,maknyuuuus
ReplyDeleteT.O.P
Deletehahaha..cobain yaaa
oww disuwir2 yaa
ReplyDeleteiyaaa mbak
Deletelaper langusng ngeliatnya.. aku jd inget ama cakalang menado :)
ReplyDeleteCangkalang juga berasal dari tongkol , ada juga tuna, tapi prosesnya di asapin. Di Manado, rata-rata semua memakai lauk cangkalang, contohnya, nasi kuning Seroja di Manado, suwiran cangkalangnya yahud sekali. Sedikit berbeda, karena cangkalan memiliki aroma khas pengasapannya.
DeleteAku suka bikin tumisan tongkol suwir mba, pedess, memang nikmat banget buat lauk makan.
ReplyDeleteSelain mudah cara membuatnya, juga murah meriah bahannya ya Mbak
Delete