Kuliner Bogor: Soto Mie Bakso Mang Usman

Bulan Desember dan Januari, adalah  puncak musim hujan di Bogor dengan suhu cuaca terendah sekitar 21°C.
Hujan hal biasa di Bogor, selalu sedia payung sebelum hujan. Nggak hujan pun, sudah menjadi kebiasaan, di tas selalu ada payung. Panas sedikit, pakai payung, apalagi hujan....itu mah biasaaaa. 

Pantaslah, dahulu kala di jaman Kolonial Belanda, Bogor suatu tempat yang tenang, aman dan tentram, tanpa kecemasan, sesuai namanya: Buitenzorg

Hingga kini, sebagai warga Bogor, tak ada kecemasan, sekalipun sering hujan disertai gemuruh, kilat yang aduhei...*Mau coba, rasanya hujan di Bogor? Mari kemari.

Cuaca mendung begini, paling yahud menyantap makanan berkuah kaldu yang hangat. Cucok dan mantaf, obat anti galau dan menawar laper *alysann* memang eikeh doyan.

Soto Mie Bakso Mang Usman, Rasanya ajib bener!

Melatar belakangi karena cuaca yang dingin, masyarakat Bogor di jaman dahulu kala, menyajikan salah satu kuliner khas Bogor, Soto Mie Bogor

Kuliner ini wajib dicoba jika anda berkunjung ke Bogor. Biasanya, soto mie Bogor dijual di pinggir jalan dengan gerobak dorong.
Sekarang, agar makanan nggak tergesa-gesa, ada satu warung kegemaran saya, masih di sekitar rumah saya, kota Bogor Barat, cuman lain kelurahan saja.

Warung kecil ini  lokasinya mudah dijangkau, baik naik kendaraan pribadi atau umum. Jika dari arah Stasiun Kereta Api Bogor,  naik angkot  02 atau 03 menuju arah jalan Raya Gunung Batu. Berhenti di perempatan segitiga. Disana ada terminal angkot bayangan, turun dan naik angkot kembali,  jurusan 05A jurusan Merdeka-Ciomas (Warna angkot hijau muda). Bilang ke supir: Soto Mie Mang Usman, Bojong Menteng, Kelurahan Pasir Kuda.
Pastiiiii, anda diturunkan tepat di depan warung.

Proses peracikan soto mie, harap sabar menunggu

Soto Mie, merupakan masakan berkuah kaldu daging sapi yang disajikan hangat.
Seperti soto umumnya, bumbunya juga sama. Hmmmm...saya tebak, ada bawang merah, bawang putih, merica, sedikit kemiri dan jahe.

Yang berbeda dari soto mie khas Bogor, dalam mangkok di dominasi mie kuning. Mie nya juga beda, saya menyebutnya mie terigu glosor kuning(tapi bukan mie kuning aci yang dibuat untuk mie goreng glosor).
Mienya licin, ngosor, slupprrr!!! Itu yang bikin nikmat dan lezat. Ada sensasi sendiri.
Mangkuk diisi dengan mie kuning, potongan risoles isi bihun, potongan kecil daging sapi dan kikil, tomat segar dan irisan kol, daun bawang, perasan jeruk limo dan bawang merah goreng. Setelah tertata dalam mangkuk, disiram kuah kaldu  bening sedikit berwarna merah. 

Harga semangkuk soto mie, hanya Rp 9.000,- yang membedakan soto mie Mang Usman Bomen, ditambahkan, bakso sapi ukuran besar...Mantaf, harganya menjadi Rp 15.000,- Mau lebih nikmat, tambahkan emping.

Bangunan di seberang jalan, dan angkot Bogor

Menunggu pesanan datang, saya duduk termanggu memandang jalan di depan saya. Pemandangannya cukup mengenaskan, di seberang jalan, sebuah bangunan toko tua yang penuh coret coret menunggu keruntuhan.

Tiba-tiba, pesanan datang, memudarkan lamunan sore di tengah mendung. Saya emang niat banget *Aku rela * kemari demi semangkuk soto mie.
Bukan bermaksud Fomo, pamer makanan loh ini. Cuman berniat memperkenalkan kuliner khas Bogor, agar tetap diminati pemuda pemudi dan pencinta kuliner seluruh Nusantara. *Sebelum disantap, foto duluuuu*

Soto mie Mang Usman, bagi saya kurang garam. Tapi, jangan salah menilai dulu, ya. Selera orangkan berbeda-beda level rasa asin. Nah, silahkan tambahkan sendiri(masa harus saya yang menambahkan untuk anda...hee) garam, merica, kecap dan sambal.
Cicip sebentar, rasa soto sudah pas dilidah. Yukkk mareee, menikmati soto mie bakso, rasanya ajib bener. Lezat, hangat, kuah sapinya terasa, pedas sambelnya dan bau harum seger dari perasan air jeruk limo ini, dasyat banget. Baksonya, joss! nendang kekenyalan dagingnya.

Selesai sudah melunasi kerinduan menyantap soto mie, segera pulang ke rumah.
Bermaksud membuka payung, eh! angkot sudah berhenti dengan cepat tanggap. Naik dan bye bye.
Nikmatnya di kota Bogor, nunggu angkot nggak pake lama. Supirnyapun santun khas sunda.
Itulah Bogorku, dengan berbagai kuliner yang wajib dicoba.