Jumat pertama di awal tahun 2016, penuh berkah.
Alhamdulillah wa syukurillah, segala puji hanya kepada Allah Azza Wa Jalla, Pemilik Segala kebahagiaan dan kesempurnaan, atas waktu, kesempatan serta diberikan umur hingga hari ini.
Mengawali hari pertama di tahun 2016, menyapa mentari yang selalu tepat janji. Melihat buana yang telah berganti tahun. Menyirami kembang dan menyenyumi ilalang. Ahhh....bahagia, begitu sederhana.
Tak lupa melangitkan doa untuk Ibunda, anak tercinta dan kekasih yang jauh di benua.
Tadi malam.
Langit begitu semarak dengan ribuan kembang api. Tahun 2015 berganti 2016. Warna-warni di langit gelap, indah sekali. Malam pun ditemani gemintang tak ada hujan.
Kucing kucing berlari bersembunyi.
"Tenang, Nak. Ini bukan perang."
Matanya membulat berbinar.
Aahh, cinta begitu sederhana. Walau sedikit membatin, berapakah uang yang harus dibakar untuk kembang api?
"Tenang, Nak. Ini bukan perang."
Matanya membulat berbinar.
Aahh, cinta begitu sederhana. Walau sedikit membatin, berapakah uang yang harus dibakar untuk kembang api?
Malam tadi.
Dari pada sendirian di rumah, anak punya acara bersama teman. Si Mama termangu-mangu, dapat undangan dari Pengurus PKK RW06 untuk berkumpul sesama warga, makanan sudah dipersiapkan, kasihan kalau tak ada yang datang..
Di Aula perumahan Kehutanan Selakopi, kami seakan melupakan sejenak segala keluh kesah dan rutinitas sehari-hari, dihidangkan sate, lontong, bakso, roti bakar dan rebusan.
Aahh, maaf jika yang tak sependapat. Biarlah, hidup memang selalu saja ada yang pro dan kontra. Yang penting, tetap akur. Tak usah di perdebatkan. Bukankah sorga dan neraka itu tergantung setiap insan. Tak usah menunjuk satu telunjuk ke orang lain, sedang empat jari menunjuk diri sendiri. Tahun berganti, untuk intropeksi diri, bukan menjadi hakim dan menghakimi orang lain.
Dari pada sendirian di rumah, anak punya acara bersama teman. Si Mama termangu-mangu, dapat undangan dari Pengurus PKK RW06 untuk berkumpul sesama warga, makanan sudah dipersiapkan, kasihan kalau tak ada yang datang..
Di Aula perumahan Kehutanan Selakopi, kami seakan melupakan sejenak segala keluh kesah dan rutinitas sehari-hari, dihidangkan sate, lontong, bakso, roti bakar dan rebusan.
Aahh, maaf jika yang tak sependapat. Biarlah, hidup memang selalu saja ada yang pro dan kontra. Yang penting, tetap akur. Tak usah di perdebatkan. Bukankah sorga dan neraka itu tergantung setiap insan. Tak usah menunjuk satu telunjuk ke orang lain, sedang empat jari menunjuk diri sendiri. Tahun berganti, untuk intropeksi diri, bukan menjadi hakim dan menghakimi orang lain.
Siap disantap bersama, tanpa perlu membakar. |
Camilan bikin kenyang |
Temannya makan bakso |
Mengelar sejadah, mengakhiri malam dengan sholat witir, memanjatkan doa kepada Illahi.
Saya berharap, di tahun ini merupakan lembaran baru dalam hidup ini, bisa melupakan dan memaafkan, serta mewujudkan rencana di tahun kemarin. Semoga ibadah menjadi lebih baik dari tahun lalu. Aamiin.
Saya berharap, di tahun ini merupakan lembaran baru dalam hidup ini, bisa melupakan dan memaafkan, serta mewujudkan rencana di tahun kemarin. Semoga ibadah menjadi lebih baik dari tahun lalu. Aamiin.
Aamiin....semoga ibadah di tahun ini lebih baik lagi ya mbak en...
ReplyDeleteaku juga merasakan keseruan nih malam tahun baru tadi, karena semua keluarga berkumpul dan kami main bakar-bakaran...bakar jagung dan ayam tentunya...hihiii....
Aaamiinn.
DeleteBerkumpul sambil bakar bakar, asal jangan bakar rumah, bahaya ya.
heheee
keren euy kaosnya :D
ReplyDeletemakasih ya udah ngeramein GA di rosimeilani.com
Makasiihhh
DeleteMakasiihhh
Delete