Rabu ini, 9 Desember 2015 ini diperingati sebagai Hari Antikorupsi Sedunia
Ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa(PBB) di tanggal itu, setelah beberapa negara mengadakan konvensi antikorupsi atau United Nations Conventions Against Corruption (UNCAC) di Mexsiko, 9 Desember 2003. Sejumlah negara bertekad memerangi dan memberantas korupsi.
Gaung antikorupsi pun disambut Indonesia, setahun kemudian dengan di keluarkan Intruksi Presiden (Inpres) no 5 tahun 2003 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Sebenarnya, Indonesia sudah selangkah lebih maju, dengan dibentuk Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) sebuah lembaga negara yang bersifat independen(berdasarkan UU no 30 tahun 2002).Sayangnya, keberadaan KPK saat ini bagaikan kunang-kunang, cahayanya meredup. Sungguh memprihatikan, susah membedakan mana yang salah dan benar. Apalagi saya, cuman penonton, rakyat pinggir kota, nggak bisa berbuat apa-apa.
Prihatin dengan negeri ini.
Dengan momentum 9 Desember 2015, Hari Antikorupsi Sedunia, diharapkan (kok diharapkan?diwajibkan)untuk berhenti korupsi melalui revolusi mental.
Heudeh, emak-emak, ngomongin yang berat-berat jadi pusing. Korupsi memang sudah berakar sampai menembus bagian tanah terdalam, akan bisa ditumpas bukan hanya dibakar bagian atasnya, tapi harus di bakar, dibalik dan dicabut akarnya. Barulah, korupsi bisa berhenti di muka bumi ini.
Korupsi terjadi, karena uang...lagi lagi uang, tamak dan rakus. Korupsi sangat merugikan banyak pihak.
Bye the way, korupsi juga bermula dari dalam rumah sendiri. Hayo jujur? *nunjuk ke diri sendiri*
Saya tersenyum sendiri *maluuu* membaca postingan lama di akun Fb saya sendiri, 9 Desember 2010 yang muncul di timeline. Eh! ternyata saya pelaku korupsi juga, hahahaha.
SAMA SAMA TAU
Di bukanya dompet, hanya melihat sekilas isinya.
Lalu ia tersenyum tipis
sambil mangut-mangut
selembar Rp 50.000 raib!
Diliriknya wanita itu.
Kekasih, teman, istri dan ibu dari anaknya.
Hmmm...Pelakunya yang terlalu manis
Yang sedari pagi, sibuk di dapur, di sumur.
Malamnya, melayani di kasur.
Ya sudahlah...sama-sama tau
bukan untuk foya-foya.
Untuk belanja dapur.
Kemudia si wajah manis menyodor secangkir kopi.
Senyumnya sungguh tak ku mengerti.
Isyarat, maaf yang aneh
ketika ia mencium pipiku.
Aaah, tak bisa ku dakwa.
Sogokan yang mengoda.
Tarikan tangannya mengajakku...
.
.
Sssttt, aku harus bagaimana, jika begini jadinya.
#Korupsi kecil-kecilan, susah diberantas.
Jelas ini salah.
Tapi?
Selamat Hari Antikorupsi Dunia.
*cuman bisa mengucapkan selamat saja.
Dan berdoa, semoga generasi penerus bisa memerangi korupsi hingga tuntas.
Mengajarkan sedini mungkin, untuk berani berkata jujur dan anti KKN
Trus, revolusi mental yang terjadi pada anda, Bu Een?
Tarik nafas, saya bertekad dan tobat, mulai berkata jujur walaupun, itu pasangan sendiri. Jujur, jujur, jujur itu lebih baik daripada korupsi. Malah nambah dosa. Anti korupsi itu dimulai dari diri sendiri, bukan dari orang lain.
Lanjutkan kegiatan tugas negara.
Ngulek sambel, nyuci baju, beberes, bebenah, menulis.
Selamat Siang.
Ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa(PBB) di tanggal itu, setelah beberapa negara mengadakan konvensi antikorupsi atau United Nations Conventions Against Corruption (UNCAC) di Mexsiko, 9 Desember 2003. Sejumlah negara bertekad memerangi dan memberantas korupsi.
Gaung antikorupsi pun disambut Indonesia, setahun kemudian dengan di keluarkan Intruksi Presiden (Inpres) no 5 tahun 2003 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Sebenarnya, Indonesia sudah selangkah lebih maju, dengan dibentuk Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) sebuah lembaga negara yang bersifat independen(berdasarkan UU no 30 tahun 2002).Sayangnya, keberadaan KPK saat ini bagaikan kunang-kunang, cahayanya meredup. Sungguh memprihatikan, susah membedakan mana yang salah dan benar. Apalagi saya, cuman penonton, rakyat pinggir kota, nggak bisa berbuat apa-apa.
Prihatin dengan negeri ini.
Dengan momentum 9 Desember 2015, Hari Antikorupsi Sedunia, diharapkan (kok diharapkan?diwajibkan)untuk berhenti korupsi melalui revolusi mental.
Heudeh, emak-emak, ngomongin yang berat-berat jadi pusing. Korupsi memang sudah berakar sampai menembus bagian tanah terdalam, akan bisa ditumpas bukan hanya dibakar bagian atasnya, tapi harus di bakar, dibalik dan dicabut akarnya. Barulah, korupsi bisa berhenti di muka bumi ini.
Korupsi terjadi, karena uang...lagi lagi uang, tamak dan rakus. Korupsi sangat merugikan banyak pihak.
Bye the way, korupsi juga bermula dari dalam rumah sendiri. Hayo jujur? *nunjuk ke diri sendiri*
Saya tersenyum sendiri *maluuu* membaca postingan lama di akun Fb saya sendiri, 9 Desember 2010 yang muncul di timeline. Eh! ternyata saya pelaku korupsi juga, hahahaha.
SAMA SAMA TAU
Di bukanya dompet, hanya melihat sekilas isinya.
Lalu ia tersenyum tipis
sambil mangut-mangut
selembar Rp 50.000 raib!
Diliriknya wanita itu.
Kekasih, teman, istri dan ibu dari anaknya.
Hmmm...Pelakunya yang terlalu manis
Yang sedari pagi, sibuk di dapur, di sumur.
Malamnya, melayani di kasur.
Ya sudahlah...sama-sama tau
bukan untuk foya-foya.
Untuk belanja dapur.
Kemudia si wajah manis menyodor secangkir kopi.
Senyumnya sungguh tak ku mengerti.
Isyarat, maaf yang aneh
ketika ia mencium pipiku.
Aaah, tak bisa ku dakwa.
Sogokan yang mengoda.
Tarikan tangannya mengajakku...
.
.
Sssttt, aku harus bagaimana, jika begini jadinya.
#Korupsi kecil-kecilan, susah diberantas.
Jelas ini salah.
Tapi?
Selamat Hari Antikorupsi Dunia.
*cuman bisa mengucapkan selamat saja.
Dan berdoa, semoga generasi penerus bisa memerangi korupsi hingga tuntas.
Mengajarkan sedini mungkin, untuk berani berkata jujur dan anti KKN
Trus, revolusi mental yang terjadi pada anda, Bu Een?
Tarik nafas, saya bertekad dan tobat, mulai berkata jujur walaupun, itu pasangan sendiri. Jujur, jujur, jujur itu lebih baik daripada korupsi. Malah nambah dosa. Anti korupsi itu dimulai dari diri sendiri, bukan dari orang lain.
Lanjutkan kegiatan tugas negara.
Ngulek sambel, nyuci baju, beberes, bebenah, menulis.
Selamat Siang.
aduh mbak ada-ada ajah he
ReplyDeleteHehehe, saya sudah tobat, kejadian 5 tahun yang lalu.
Deleteyuk, jujur dalam meripiu :p
ReplyDeleteJujur memang landasan nomer satu. Kenyataan dalam rumah tangga, tidak semua pasangannya mau memberi. Meminta kadang diomelin, daripada ribut, akhirnya *korupsi* kecil kecil. sesuatu yang tak pantas ditiru.
DeleteSelamat Hari Antikorupsi Dunia mba...
ReplyDeleteHehehe saya jadi berkaca juga niyh *ngelirik suami*
ngelirik sayang, ya...
DeleteSetuju. Mulai dr diri sendiri, keluarga utk belajar jujur :)
ReplyDeleteSetuju, menjadi lebij baik, berguma utk diri sendiri dan org banyak ya mbak
DeleteAyo belajar jujurrr, terutama sama diri sendiri dulu ya kan mba. Hehehe
ReplyDeletesaya juga, mau jujur....heheee. selamat hari antikorupsi sedunia
DeleteKlo bahas korupsi pasti identik dgn para penguasa negara..
ReplyDeleteHmm padahal kalo dilihat2 juga dari kalangan bawahpun juga ada yg korupsi..
*gak berani sebutin contoh kasus, atuuutttt
biasanya begitu, padahal, dari lingkungan terkecil, korupsi itu harus diberantas
DeleteBanyak doooong yang korupsi, ihihihiiii...
ReplyDeleteAku juga mending ngomong, malah dikasih lebih kan kalo jujur bisa curhat mau beli ini itu :D
mending jujur ya, ngomong lebh baik, daripada korupsi. sekalipun kecil-kecilan
DeleteSelamat Hari Anti Korupsi \^^/
ReplyDeleteBaru tau deh saya mbak kalau tanggal 9 desember itu peringatan hari anti korupsi. Pantasan di Bandung itu dengardengar lagi diadakan festival anti korupsi.
selamat hari Korupsi, berantas sampai tuntas
DeleteIya nih, saya juga baru ngeh kalau 9 Desember hari anti korupsi
ReplyDeleteSuka lupa yaaa....
Delete