"En, pulang," suara Mama saya di ujung telepon terdengar jelas. Ini telepon yang tak biasa, kok mendadak menyuruh pulang.
Menjadi kebiasaan kami saling menyapa lewat telepon. Mama tinggal di kampung ds Cikalahang, sekitar 45 menit menuju ke kota Cirebon.
"Megumi, keluyuran terus. Pulangnya malam, sampai Mama nggak bisa tidur. Mukanya juga gatal melulu, kasihan. Cepat pulang, ya," sambung Mama sedikit was-was.
Megumi adalah kucing jantan kesayangan Mama saya. Paling setia menemaninya semenjak Bapak berpulang ke Rahmatullah setahun yang lalu.
Semenjak itu, apa saja diceritakan selalu tentang Megumi. "Megumiiii..." panggilnya sepulang mengaji.
Begitulah, keseharian Mama saya dengan Megumi.
Saya bergegas pulang dengan kereta sore, Bogor-Jakarta-Cirebon.
Megumi, kucing jantan yang sudah mulai jatuh cinta. Banyak luka -luka setiap pulang berebut betina, saatnya Megumi di vaksin dan diperiksa dokter hewan.
Hanya masalah sepele dimata orang lain, tapi bagi Mama saya, ini hal penting. Hanya saya yang bisa membawa Megumi ke dokter hewan, kebetulan Megumi saya yang menemukan sewaktu kecil.klik disini, kisah Megumi
Megumi, kucing jantan kesayangan Mama
Itulah bakti saya kepada Mama saya seorang.
Birrul Walidain, berbakti kepada orang tua, sesuatu kewajiban anak untuk mencapai Ridho Allah.
Dalam surat Al-Isra ayat 23-24, Allah berfirman:
"Dan Robb-MU telah memerintahkan kepada manusia, Janganlah ia beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orangtua dengan sebaik-baiknya. Dan jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut di sisimu, maka janganlah katakan kepada keduanya 'ah" dan janganlah kamu membentak keduanya. Dan katakanlah kepada keduanya perkataan yag mulia dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang. Dan katakanlah, Wahai Robb-ku sayangilah keduanya sebagaiman keduanya menyayangiku di waktu kecil."
Apa sih yang tak bisa dilakukan untuk Mama, sekalipun sibuk, saya menyempatkan untuk memenuhi permintaanya, membawa kucing kesayangannya, Megumi.
Saya selalu ingat;
Ridho Allah terletak kepada Ridho orang tua dan murka Allah tergantung kepada kemurkaan Allah.
Bagi saya, berbakti kepada kedua orang tua, adalah kewajiban yang tak bisa ditunda-tunda.
"Selamat Hari Ibu, ya, Ma"
Menjadi kebiasaan kami saling menyapa lewat telepon. Mama tinggal di kampung ds Cikalahang, sekitar 45 menit menuju ke kota Cirebon.
"Megumi, keluyuran terus. Pulangnya malam, sampai Mama nggak bisa tidur. Mukanya juga gatal melulu, kasihan. Cepat pulang, ya," sambung Mama sedikit was-was.
Megumi adalah kucing jantan kesayangan Mama saya. Paling setia menemaninya semenjak Bapak berpulang ke Rahmatullah setahun yang lalu.
Semenjak itu, apa saja diceritakan selalu tentang Megumi. "Megumiiii..." panggilnya sepulang mengaji.
Begitulah, keseharian Mama saya dengan Megumi.
Saya bergegas pulang dengan kereta sore, Bogor-Jakarta-Cirebon.
Megumi, kucing jantan yang sudah mulai jatuh cinta. Banyak luka -luka setiap pulang berebut betina, saatnya Megumi di vaksin dan diperiksa dokter hewan.
Hanya masalah sepele dimata orang lain, tapi bagi Mama saya, ini hal penting. Hanya saya yang bisa membawa Megumi ke dokter hewan, kebetulan Megumi saya yang menemukan sewaktu kecil.klik disini, kisah Megumi
Mama,dan saya di antara keranjang Megumi. Foto dulu sebelum berangkat ke dokter hewan |
Megumi, kucing jantan kesayangan Mama
Duduk tenang, Megumi mau pergi ke kota |
Mulai gelisah |
Birrul Walidain, berbakti kepada orang tua, sesuatu kewajiban anak untuk mencapai Ridho Allah.
Dalam surat Al-Isra ayat 23-24, Allah berfirman:
"Dan Robb-MU telah memerintahkan kepada manusia, Janganlah ia beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orangtua dengan sebaik-baiknya. Dan jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut di sisimu, maka janganlah katakan kepada keduanya 'ah" dan janganlah kamu membentak keduanya. Dan katakanlah kepada keduanya perkataan yag mulia dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang. Dan katakanlah, Wahai Robb-ku sayangilah keduanya sebagaiman keduanya menyayangiku di waktu kecil."
Apa sih yang tak bisa dilakukan untuk Mama, sekalipun sibuk, saya menyempatkan untuk memenuhi permintaanya, membawa kucing kesayangannya, Megumi.
Saya selalu ingat;
Ridho Allah terletak kepada Ridho orang tua dan murka Allah tergantung kepada kemurkaan Allah.
Bagi saya, berbakti kepada kedua orang tua, adalah kewajiban yang tak bisa ditunda-tunda.
"Selamat Hari Ibu, ya, Ma"
Gambar kucingnya itu loh :) slaam tuk bunda tercinta mbak, semoga sehat selalu
ReplyDeleteMegumi selalu diam kalo di foto.
DeleteTerimakasih, nanti disampaikan. salam.hangat juga buat keluarga
Jadi terharu mbak een...saya juga suka kucing, megumi lucu sekali ya...gemez deh...
ReplyDeleteTerima kasih atas partisipasi sahabat dalam GA Sehari: Aku dan Ibuku
ReplyDeleteSudah didaftar
Salam hangat dari Jombang
saya juga berterimakasih, diberika kesempatan untuk bercerita tentang ibu saya dan kucing kesayangannya.
Deletesalam buat keluarga
Kucingnya cakep mbak...
ReplyDeleteDi rumah ada bbrp ekor kucing. Anak2 saya pd suka sama kucing.
Salam,
Bapak Titik Asa di Sukabumi? nanti saya informasi bantuan sosial steril dan kastrasi kucing, agar kucing sehat dan menjaga populasinya
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteMaaf mbak, saya di sukabumi. Mohon info dong untuk baksos steril kucingnya di sukabumi. 1 bulan lalu kucing yang sering di rumah melahirkan, kewalahan punya anak kucing.
Deleteoke nanti saya infokan, minta no wa
Deletenamanya cakep, Megumi
ReplyDeleteMegumi, dalam bahasa Jepang: yang terberkahi.
Delete