Kebetulan sekali saya sedang berada di Bandung, akhir bulan Oktober lalu. Sayang bener nih, kalau punya waktu dan kesempatan, tidak dipergunakan bertemu teman-teman...Mumpung di Bandung.
Janjianlah kami, ketemuan dimana?
Dipilihlah, Moritz guesthouse homestay. Kebetulan, teman-teman yang tinggal di Bandung, sebagian besar dulu sebagai pemandu wisata atau tour guide. Jadilah, Moritz tempat yang cocok untuk rendezvous. Berkumpul kembali untuk mengenang masa lalu.
Lokasi Moritz homestay, mudah dicapai, berada di belakang Pasar Kebon Jati, tak jauh dari Stasiun Kereta Api kota, hanya 15 menit berjalan kaki. Saya kemari, naik taxi, biar mudah saja.
Bangunan terdiri dari tiga lantai, tidak luas, namun nyaman.
Memasuki pintu depan homestay, ada sekat kecil untuk resepsionis. Di sebelah kanan, kursi dan meja panjang untuk berkumpul para tamu, suasananya santai dan kekeluargaan. Terdapat perpustakaan dan bar kecil, nuansa klasik modern menonjolkan suasana yang lebih terasa seperti dirumah sendiri. Hiasan di dinding ditata rapi, terdapat banyak lukisan dan foto-foto objek wisata di Jawa Barat.
Moritz dapat dikategorikan penginapan yang menyewakan kamar secara harian atau bulanan. Terdiri dari tiga lantai. Menaiki tangga kayu, para tamu menuju ke lantai 2 dan lantai 3. Terdapat 13 kamar untuk para tamu. Kamar yang disediakan, untuk dua ranjang dan satu ranjang. Untuk lebih jelas dan pemesan tempat silahkan: Klik disini
Tempat ini memang sederhana, namun untuk backpackers dari mancanegara, Moritz termasuk homestay yang banyak pengunjungnya. Harga per malam, terjangkau semua kalangan sekitar Rp 130.000,- termasuk sarapan. Menu sarapan pagi disediakan, setangkup roti bakar dengan telur mata sapi serta pilihan makanan lain serta minuman, teh atau kopi hitam. Tersedia minuman juice dan minuman ber-alkohol. Lengkap bukan?
Di Moritz, sangat digemari para tamu lokal pula, jangan salah, yang berjilbab juga banyak. Tempatnya aman.Dijamin.
Berada di belakang Pasar Kebon Jati, untuk makanan, disini tersedia apa saja. selain catering yang disediakan Moritz, banyak juga dijual makanan lain, seperti bakso,siomay, colenak dari gerobak dorong yang berjejer di depan penginapan. Dijamin, nggak bakal kelaparan menginap di Moritz.
Para Pegawai Moritz Homestay, sangat ramah. Berpakaian merah siap melayani para tamu dengan senyum. Siap menjawab pertanyaan kemana wisata akan dituju. Mau taxi, di Moritz akan menyediakan. Takut kesasar ke tempat wisata, disini disediakan tour guide, untuk wisata dalam kota sekitar Jawa Barat maupun di luar Jawa Barat. Komplitkan.
Malam selepas Isya, kami bertemu. Duduk di ruangan lantai dasar. Bertemu dengan teman-teman Kang Asep Mulyadi, yang termasuk teman saya juga. Teteh Tuti, wanita berjilbab terlihat manis, bersama suaminya Kang Soni dan Dhea, anak lelakinya.
Ada juga kawan lama, Reno Balwin, Umien Moritz dan Abu Jumhur serta seorang wanita asal Belanda. Ada yang meminum bir, tak masalah, hak mereka...*saya mah santai orangnya* sembari ngobrol menikmati kacang koro sambil memperhatikan Abu bermain trik sulap.
Sejenak saya meneguk air putih dingin, tetap saja saya antusias dan setia mendengarkan kisah masa lalu mereka. Semua memiliki sejarah hidup masing masing. Disini, mereka mengulang kembali cerita masa-masa lalu. Jatuh bangun menjadi seorang tour guide, dengan brengos yang kadang bikin nyengir menerimanya. Kadang tips, berjumlah besar dan kadang kecilll, tamu yang kadang susah, semua dijalani dengan senang hati.
Berawal di tempat inilah, Moritz homestay Bandung, akhirnya menempa jiwa menjadi pekerja keras, luwes dalam pergaulan berbagai golongan dan bangsa, berwawasan luas dan akhirnya mencari kehidupan di Benua Eropa, Asia dan Benua lainnya. Itulah sebagian cerita dari Kang Asep Mulyadi, mantan tour guide tentang jasa Moritz homestay dalam perjalanan hidupnya. Tempat penuh kenangan baginya, termasuk, semua pegawai Moritz adalah kawan lama seperjuangan dulu. Mereka, rata-rata tetap setia menjadi pegawai disini, bukan sekedar bekerja saja tetapi ada ikatan batin rasa kekeluargaan yang erat.
Tak terasa malam semakin larut. Jika tak di ingatkan, mungkin cerita tak pernah usai. Pertemuan yang menyenangkan. Banyak cerita yang saya dengar, semua menjadi sumber inspirasi dan membuat hidup penuh warna.
Tempat yang nyaman untuk menginap.
Moritz GuestHouse Homestay.
Jalan Kebon Jati
Komplek Luxor Permai no 35
Bandung 40181
telp +62 22 420 5788
telp (022) 4205788
email: info@moritzBandung.com
web : www.MoritzBandung.com
Janjianlah kami, ketemuan dimana?
Moritz Guesthouse Homestay, Bandung (Foto: new by Moritz) |
Lokasi Moritz homestay, mudah dicapai, berada di belakang Pasar Kebon Jati, tak jauh dari Stasiun Kereta Api kota, hanya 15 menit berjalan kaki. Saya kemari, naik taxi, biar mudah saja.
Bangunan terdiri dari tiga lantai, tidak luas, namun nyaman.
Memasuki pintu depan homestay, ada sekat kecil untuk resepsionis. Di sebelah kanan, kursi dan meja panjang untuk berkumpul para tamu, suasananya santai dan kekeluargaan. Terdapat perpustakaan dan bar kecil, nuansa klasik modern menonjolkan suasana yang lebih terasa seperti dirumah sendiri. Hiasan di dinding ditata rapi, terdapat banyak lukisan dan foto-foto objek wisata di Jawa Barat.
Moritz dapat dikategorikan penginapan yang menyewakan kamar secara harian atau bulanan. Terdiri dari tiga lantai. Menaiki tangga kayu, para tamu menuju ke lantai 2 dan lantai 3. Terdapat 13 kamar untuk para tamu. Kamar yang disediakan, untuk dua ranjang dan satu ranjang. Untuk lebih jelas dan pemesan tempat silahkan: Klik disini
Tempat ini memang sederhana, namun untuk backpackers dari mancanegara, Moritz termasuk homestay yang banyak pengunjungnya. Harga per malam, terjangkau semua kalangan sekitar Rp 130.000,- termasuk sarapan. Menu sarapan pagi disediakan, setangkup roti bakar dengan telur mata sapi serta pilihan makanan lain serta minuman, teh atau kopi hitam. Tersedia minuman juice dan minuman ber-alkohol. Lengkap bukan?
Di Moritz, sangat digemari para tamu lokal pula, jangan salah, yang berjilbab juga banyak. Tempatnya aman.Dijamin.
Berada di belakang Pasar Kebon Jati, untuk makanan, disini tersedia apa saja. selain catering yang disediakan Moritz, banyak juga dijual makanan lain, seperti bakso,siomay, colenak dari gerobak dorong yang berjejer di depan penginapan. Dijamin, nggak bakal kelaparan menginap di Moritz.
Para Pegawai Moritz Homestay, sangat ramah. Berpakaian merah siap melayani para tamu dengan senyum. Siap menjawab pertanyaan kemana wisata akan dituju. Mau taxi, di Moritz akan menyediakan. Takut kesasar ke tempat wisata, disini disediakan tour guide, untuk wisata dalam kota sekitar Jawa Barat maupun di luar Jawa Barat. Komplitkan.
with Teteh Tuti di Moritz Guesthouse Homestay (Dokpri) |
Bercerita tentang masa lalu |
Suasana santai dan kekeluargaan |
Malam selepas Isya, kami bertemu. Duduk di ruangan lantai dasar. Bertemu dengan teman-teman Kang Asep Mulyadi, yang termasuk teman saya juga. Teteh Tuti, wanita berjilbab terlihat manis, bersama suaminya Kang Soni dan Dhea, anak lelakinya.
Ada juga kawan lama, Reno Balwin, Umien Moritz dan Abu Jumhur serta seorang wanita asal Belanda. Ada yang meminum bir, tak masalah, hak mereka...*saya mah santai orangnya* sembari ngobrol menikmati kacang koro sambil memperhatikan Abu bermain trik sulap.
Sejenak saya meneguk air putih dingin, tetap saja saya antusias dan setia mendengarkan kisah masa lalu mereka. Semua memiliki sejarah hidup masing masing. Disini, mereka mengulang kembali cerita masa-masa lalu. Jatuh bangun menjadi seorang tour guide, dengan brengos yang kadang bikin nyengir menerimanya. Kadang tips, berjumlah besar dan kadang kecilll, tamu yang kadang susah, semua dijalani dengan senang hati.
Berawal di tempat inilah, Moritz homestay Bandung, akhirnya menempa jiwa menjadi pekerja keras, luwes dalam pergaulan berbagai golongan dan bangsa, berwawasan luas dan akhirnya mencari kehidupan di Benua Eropa, Asia dan Benua lainnya. Itulah sebagian cerita dari Kang Asep Mulyadi, mantan tour guide tentang jasa Moritz homestay dalam perjalanan hidupnya. Tempat penuh kenangan baginya, termasuk, semua pegawai Moritz adalah kawan lama seperjuangan dulu. Mereka, rata-rata tetap setia menjadi pegawai disini, bukan sekedar bekerja saja tetapi ada ikatan batin rasa kekeluargaan yang erat.
Tak terasa malam semakin larut. Jika tak di ingatkan, mungkin cerita tak pernah usai. Pertemuan yang menyenangkan. Banyak cerita yang saya dengar, semua menjadi sumber inspirasi dan membuat hidup penuh warna.
Tempat yang nyaman untuk menginap.
Moritz GuestHouse Homestay.
Jalan Kebon Jati
Komplek Luxor Permai no 35
Bandung 40181
telp +62 22 420 5788
telp (022) 4205788
email: info@moritzBandung.com
web : www.MoritzBandung.com
Bersihdan rapi (Foto: New By Moritz) |
Kamar dua orang (Foto Ney by Moritz)
izin menyimak gan
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung.
Deletesalam hangat
wahh.. pasti tempatnya menarik buat para backpacker ya :) dari situ juga gak terlalu jauh dari tempat-tempat wisata dan kuliner bandung..
ReplyDeleteHomestay yang nyaman, backpacker asing dan lokal membaur bersama, rasa kekelurgn yg kental. Untuk mencapai tempat wisata mudah...
DeleteSalam kenal mbak Pipt. Makasih sudah berkunjung.
Ga terlalu mahal juga ya mba
ReplyDeleteSangat sangat terjangkau. Pegawainya ramah. Dan banyak yang berjilbab menginap di sini.
DeleteTerjangkau, aman, nyaman ya mbak :)
ReplyDeleteke Bandung jadi senang. todur nyenyak, kantong tetap bisa eksis buat jalan jalan
Deletedulu aku pernah tinggal sebentar banget di Bandung, belakangan juga sering mampir ke Bandung karena anak kuliah di Jatinangor, tapi belum sempet blusukan kemana-mana... ah jadi pengen halan-halan lagi ke Bandung, hehehe...
ReplyDeletehayukkk...refresing ya Mbak. Mumpung masih sehat ada waktu dan kesempatan. Semangat!
DeleteBuk mau nanya....di dalam kamar ade kamar mandi gak....
ReplyDeleteAda buu kamar mandinya
DeletePermisi ibu... klo bawa pacar boleh gk? Saya dri jakarta ingin traveling brg pacar dan ingin menginap disini..
ReplyDeletebolehhh
DeleteBu mau tanya kl nginep chek in jm 6an trs pulangnya keesok harinya jm 5an kehitung brp hari ya bu?
ReplyDelete