EEN ENDAH: Bali Colada Restaurant, Tasteful of Bali

Makan malam pertama setiba di Pulau Dewata, Bali dan hari pertama pula, bertemu sahabat-sahabat baru. Itu moment pertama, harus kesan yang indah untuk selalu dikenang. Perlu tempat nyaman, homy untuk bebas berbincang. Dan yang penting juga, makanan dan minuman yang lezat. Makanan yang sesuai selera, karena sahabat saya, ada yang datang dari dari benua Eropa.

Walauuu... 'sama-sama manusia', tapi selera makanan boleh berbeda.
Ada tempat yang cocok untuk kebersamaan ini, tempat makan sesuai selera masing-masing. Katanya, masakannya so yummy. Sajian menunya, Western, Kontinental juga Indonesia...tasteful of Bali.
....Jadi penasaran. Saya mah ngikut aja deh. Orang ini baru pertama ke Bali.

Setelah menaruh koper dan bagi oleh-oleh yang saya bawa dari Bogor, kami berjalan kaki, menyelusuri jalan Kuta square, Kuta, Badung Bali. Kota yang seakan tak pernah mati, ramai dan pusat gemerlap malam. Dia antara deretan pertokoan, tempat nyaman dan sudah biasa untuk kumpul-kumpul, namanya: Bali Colada Restauran. Tempatnya memang tidak luas...namun suasananya nyaman sekali.

Rajanya minuman untuk siang hari (Foto: Asep Mulyadi)

Bangunan Bali Colada, Cafe Restaurant and Bar, terdiri dari 3 lantai; lantai dasar terdapat Bar dan tempat makan di areal depan restoran , lantai dua tempat makan, sedangkan, dapur terletak di lantai atas.

Pramusaji dan staf Bali Colada berseragam kaos biru muda bercelana panjang hitam, menyapa dengan ramah pada pengunjung yang datang. Rata-rata mereka, sudah saling mengenal dengan pelangan yang datang. Sebagian, bekas teman bekerja semasa masih bekerja kerja di Restoran R.AJA's.

Bali Colada menyimpan banyak cerita, tentang kejayaan, keruntuhan akibat bom Bali II, 1 Oktober 2005, kemudian bangkit kembali dari R. AJA's restaurant, bermetaformasa menjadi Bali Coloda. Tampilan baru dengan wajah segar menawarkan menu menu yang dulu pernah menjadi favorit pengunjung tetap mereka.
Awalnya, saya kira arti nama Bali Colada: Bali Kok Pedas...(Bahasa Sunda, Lada itu, pedas). Menurut Mbak Dinie, staf Bali Colada, nama Bali Colada berasal dari Cocktail yang cukup favorit di restoran ini.

Catet, agendakan untuk datang kemari...

Setelah memilih menu, beberapa saat kemudian, hidangan masakan sudah datang, nggak pake lama.

Keberagaman menu di Bali Colada menjadi nilai tambah bagi pengunjung, hingga tidak terpatok pada satu menu khas saja. Untuk Makanan Western, sangat sesuai dengan lidah orang Eropa, rasanya agak hambar. Agar lebih joss, di sesuai citarasa lidah sendiri, Indonesia gitu, silahkan anda menambahkan merica, garam dan saus.

Menu Western Bali Colada (Sumber gambar klik)

Menu Indonesia Bali Colada

Untuk masakan Indonesia, saya rekomendasikan, menu sop buntut. Enak banget. Di sajikan dengan porsi besar dan hangat. Daging buntut sapi, terasa lembut dalam potongan besar. dijamin puas dan kenyang...Saking kelaparan atau antusiasnya, yakok malah lupa soto buntut di foto. Pas tuntas tas...piring nasi bersih, Makenyak!, eikeh baru ingat, eta soto can di foto. Jadi, soriiii banget, cukup saya ceritakan saja, Soto buntutnya, raos pisan euy. Mangga cobian.

Masakan lain, Bali Colada, nasi empal dengan rempah Indonesia, daging sapi goreng berbumbu(empal) disajikan dengan sayuran, sambal dan nasi hangat.

Siapa nggak tergoda lihat minuman ini?

Untuk minuman, disini rajanya. Minuman hangat dan dingin.
Pilihan saya, dan juga segerseger sekali. Mix fruit juice adalah salah satu yang terbaik. Bagaimana tidak, mix fruit juice merupakan campuran tiga jenis buah. Bisa pilih buah mana yang disuka, melon, pisang, nenas, atau buah yang tersedia. Suka-suka. Ini merupakan pelayanan pilihan minuman yang luar biasa. sumpe! segerrr.

Tiga kali saya berkunjung ke Bali Colada selama di Bali, kebanyakan saya memilih hanya untuk minum saja. Kebetulan tempatnya sangat strategis, cape jalan-jalan, belanja-belanji ke pertokoan dan mall, mampirlah sekedar minum melepas dahaga.

Nah, untuk itu semua, terima kasih yang sudah bayarin, Akang Asep Mulyadi Hihii...senangnya. Yang paling bahagia bisa diterima oleh sahabat baru yang menetap di Bali, Mbak Ivonne Lembong, Mbak Esti Hermin dan suami, Mas Martin Pawelzik, teman baik Deni Sudrajat, Mas Malik Artan dan putranya yang selalu ceria, Nico Topaz. Semoga bisa bersama-sama lagi.