Review

Wednesday, October 21, 2015

Riangnya bocah bermain di Pantai Sanur, Bali

Apa yang menakjudkan di Pantai Sanur?

Banyak.


Setelah kemarin, menanti matahari tenggelam (sunset) di Pantai Kuta.
Hari ini seharusnya, saya menanti matahari terbit (sunrise) di Pantai Sanur. Letak Pantai Sanur di sebelah timur Denpasar, masuk dalam wilayah Kotamadya Denpasar, inilah, Pantai Sanur kebalikan Pantai Kuta.
Di Pantai ini, katanya sih, sunrise-nya sangattt indah.
Sayangnya, saya datang terlalu siang setelah berkunjung ke beberapa objek wisata lain. Tak apalah, yang penting, bisa melihat Pantai Sanur.

Pulau Bali sebagai tujuan pariwisata memang luar biasa, termasuk banyaknya pantai. Pantai Sanur agak berbeda. Gelombang ombaknya memecah dilaut, sebelum masuk ke bibir pantai. Ada jarak beberapa meter (3 km)  dari laut ke pantai, sangat cocok untuk berenang di laut, karena ombak Pantai Sanur tergolong aman untuk berenang di laut. Tak heran di Pantai Sanur, banyak ditemukan, bocah-bocah bermain, baik di laut atau bermain dipasir.  Ombak yang rendah, pantai Sanur, tidak ideal untuk surfing.

Yang mempesona sepanjang pantai, lebih banyak wisata lokal dan masyarakat Bali di banding wisatawan asing seperti di Pantai Kuta. Apalagi masuk kawasan pantai tidak dikenakan tarif bayar, hanya himbauan adat, untuk tetap menjaga keamanan dan kebersihan pantai dari sampah.

Yang berbeda, di sekitar pantai di temukan, warung warung semi permanen dari bambu untuk lapak berjualan makanan, seperti jagung bakar, minuman dan lainnya.
Biar aman, berenang pake pelambung

Di tengah pasir pantai, banyak pula penjual gorengan Lumpia, yang ditaruh dipincuk kertas, Lumpia dipotong  dengan gunting, kemudian di bancur kuah. Karena beberapa waktu, Bali beberapa bulan ini, tidak diguyur hujan, pasir pantai sangat kering.  Otomatis, banyak debu yang menempel di makanan itu. Terpaksa,   saya cuman menelan keinginan untuk membeli camilam itu. Trus, yakok...mau difoto,bateray hape malah sekarat.


Yang saya rasakan duduk dipantai Sanur,  pantai ini diperuntukkan untuk warga lokal...Jarang ada Bule berbikini berjemur.

Motorboat menjemput penumpang ke pulau kecil

kapan-kapan berwisata ke pulau Lembongan

Ramah dan santun mengantar penumpang

Memasuki kawasan pantai, seperti biasa banyak ditemukan toko penjual karya seni, cafe dan hotel. Yang menjadi perhatian saya, di sini, kita bisa melihat kapal motor(boat) yang membawa wisatawan menuju tiga pulau kecil; Nusa Lembongan, Nusa Ceningan dan Nusa Penida.
Untuk mencapai pulau di sepanjang garis pantai terluar pulau Bali, ditempuh dengan transportasi air sekitar 2 jam. Saya melihat tarif boat ada yang seharga Rp 175.000,- ran Rp. 100.000,-....hmmm, kapan-kapan saya akan menyeberang menuju pulau-pulau itu.


Puas, menikmati debur ombak dan pemandangan yang indah, serta celoteh bocah mengigil kedinginan sehabis berenang di laut, saya beranjak pulang kembali ke hotel.

Perlu waktu beberapa menit, sekitar kurang lebih 50 menit, melalui jalan biasa dan memutar. Namun sejak dibangun  jalan tol Benoa, jarak tempuh bisa diperpendek menjadi 15 menit saja.Yang membuat saya takjud, jalan tol Benoa membelah  lautan, luar biasa...tol diatas laut.
Kiri kanan jalan tol, tumbuh tanaman magrove. Dengan membayar tarif tol Benoa  Rp 10.000, bagi saya termasuk murah di bandingkan Jakarta. Tol ini juga bisa dilalui sepeda motor, disisi jalan, dibuat jalan kecil, khusus motor dengan penyekat pagar beton

Pantai Sanur, Indah dan memiliki ciri khas sendiri
Selalu ada yang menarik di pulau Bali. Pantaslah, Bali termasuk tujuan plesiran yang wajib di kunjungi. Predikat sebagai " The best ecotic destination" memang benar adanya.

Anda tertarik?


Yukkk....jalan kemari.

Foto by: Asep Mulyadi.






9 comments: