Review

Sunday, October 11, 2015

Bajaj BBG, ramah lingkungan, murah dan bebas asap

Hari ini, Sabtu tanggal 10 Oktober, saya menghadiri undangan manten sepupu di Cempaka baru tengah, Jakarta. 

Gimana caranya cepat  sampai tekapeh, bebas macet dan ringan di ongkos. Akhirnya, kami memilih naik kereta Comuter line dan angkutan umum. 
Dan satu lagi bebas, naik transportasi moda itu, bebas salah jalan, bisa duduk dan ngutak atik hape. Kalo nyupir mobil sendiri, salah jalan di Jakarta, bisa  muter-muternya, lama banget. Bisa-bisa saya stres duluan, dandanan meleleh semua...hmmm, itulah alasan saya selalu suka naik transporatsi moda. 

Lagian, saya memang kurang hafal Jakarta, ditemani anak, kami berangkat dari dari Stasiun kereta Bogor berhenti di Stasiun Kemayoran, dan dilanjutkan naik bajaj.

Bajaj Biru, masih bagus dan bebas polusi asap dan suara (dokpri)
Perlu waktu hampir 60 menit, sampai ke Stasiun Kemayoran. Keluar stasiun, jejeran bajaj berderet rapi berwarna biru, (Dalam hati, warnanya kok beda, biasanya berwarna orange, bajaj yang sering dilihat di sitkom Bajaj Bajuri). Mengikuti kata hati, kami memilih supir bajaj yang sudah sepuh dan tampak ramah.

Ngobro dengan supirl nggak perlu teriak...(dokpri)
Saya tanya berapa ongkosnya, ternyata termasuk murah Rp. 15.000,- karena, ini  pertama kali naik bajaj dari Stasiun Kemayoran ke Cempaka Baru...Naik, duduk dan berangkat.
"Bu, tasnya jangan dipinggir, taruh ditengah, takut ada jambret," saran Pak Supir yang namanya Parjo dari Jawa Tengah.

Ada yang yang berbeda naik bajaj biru, suaranya tidak berisik. Halus banget sampai tak terdengar. Beda banget dengan bajaj orange. Bajay lama berwarna orange, hampir semuanya, cat bajajnya sudah melentek karena tua, bentuknya bajaj menjentit, posisi dibelakang tempat penumpang agak naik keatas, suaranya berisik..Treng teng teng!!!! nyaring memekakkan kuping. Mesinnya bergetar, kalo kelamaan, bisa-bisa rontok gigi...hehe. Yang parahnya, bajaj orange berbau asap bekas pembakaran bensin. Kalau ngobrol dengan supir  harus teriak-teriak...#Yaiiii..hihihi, ketahuan ya, eikeh suka ngobrol. Selalu pingin tau.

Bajaj yang bercat biru, dan masih terawat, namanya Bajaj Berbahan Bakar Gas.
Ada logo di pintu bajaj, tertulis BBG didalam lingkaran. Sambil menyelusuri jalan ibukota, Pak Parjo bercerita tentang bajaj yang dibawanya.
Sejak tahun 2013, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai men-konversi, bajay dari berbahan bakar bensin (Bajaj Orange) dengan berbahan bakar gas (BajajBiru)...ealahhh sudah lama ternyata keberadaan bajay ini, saya saja yang jarang ketemu bajaj biru.
Bajay biru memeprgunakan gas alam hingga lebih ramah lingkungan, bebas polusi suara dan asap, makanya dinamakan angkutan lingkungan. Walau sedikit agak mahal, tidak masalah, yang penting penumpang bebas bergetar, dan enak bernafas. Berwarna biru, karena tujuan dengan lingkungan yang bersih asap, langit akan berwarna biru (Program langit biru)

PERTAMINA  ENVOGAS

Selama ini,  sebagai Mama, cuman tau, gas dipakai untuk masak saja. 
Eh, ternyata bahan bakar gas,juga dipergunakan untuk transporatasi umum.

Bahan Bakar Gas itu dinamakan Pertamina Envogas, sebagi brand baru yang dipilih untk bahan bakar gas. Dulu dikenal dengan Langit biru, di perkenalkan tahun 1886 dan 1992 dan diluncurkan kembali tahun 2012. 

Brand baru ini merupakan bentuk aktualisasi semangat Pertamina untuk terus berinovasi dalam memenuhi kebutuhan energi masyarakat sehingga memberikan manfaat yang optimal sebagai bahan bakar alternarif yang ramah lingkungan. 
Pertamina Envogas merupakan produk gas alam atau CNG(Compressed Natural Gas), sebagai bahan bakar gas jauh lebih bersih dan ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar minyak(BBM). Emisi yang dihasilkan gas alam lebih sedikit dibandingkan BBM. 

Kembali ke cerita Pak Parjo, supir bajaj, yang separuh umurnya, narik bajaj dari warna orange sampai Bajaj Biru. Bajaj Orange sekarang tinggal sedikit, hanya beroperasi di sekitar pasar, diharapkan tahun depan, semua armada bajaj bisa diremajakan beralih dari bensin ke Gas. 

Apa bapak lebih untung dengan Bajaj BBG?

"Untung, Bu," jawab Pak Parjo. 

Beliau menyewa bajaj perhari dari juragan Bajaj, sehari harus setor Rp. 130.000 bersih, biaya perawatan bajaj di tanggung Juragan atau pemilik Bajaj. Untuk bahan bakar gas transpotasi lebih murah karena 1 Lsg, cuman Rp. 3.100,- saja. Untuk pemakaian sehari paling cuman 6 Lsg. 
Hebatnya, bajaj ini bisa beralih bahan bakar, dari Gas ke bensin. Pak Parjo menunjukan tombol di samping kirinya, tertulis G dan P. Kalo gas(G) habis bisa dialihkan ke Bensin/Premium(P)... tapi jarang dilakukan, karena bahan bakar gas sudah memperhitungan pemakaian sehari. 
Beli BBG bisa dimana saja, hingga kini ada 5 SPBG Pertamina Envogas di Jakarta dan 4 SPBG di Palembang.
Anak dan Mama naik bajaj Biru (dokpri)

Tak terasa perjalanan kami hampir sampai ke Cempaka Baru Tengah. Sambil melirik ke putri saya, alangkah asiknya kalo punya bajaj biru. Untuk jalan-jalan cukup membawa banyak penumpang,apalagi kalo kepasar, sayur dan lain-lain bisa keangkut semua. Bentuk bajaj yang kecil, lagi lincah, cat bajaj diganti jadi warna pink cerah. Kayanya seru deh kalo punya bajaj pribadi. Saya bisa mengemudikan bajaj, kan seperti bawa motor vespa saja.
Setelah ditanya harga satu bajaj, alahmakkkk....mahal juga, sekitar Rp. 70 jeti.
Hehehe...mimpi yang seketika sirna, mending naiktransportasi umum, bajaj biru sajalah...murah dan bebas asap.
Semoga bajaj orange tahun depan berganti menjadi bajaj Biru (foto: old.jawaban.com)
Jejeran Bajaj warna Biru BBG  di Stasiun Kemayoran (dokpri)


sumber : www.Pertamina.com









13 comments:

  1. Bbrp kali liat bajaj jenis ini tp belom pernah naik.. bikin penasaran ajah..hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cobain, mbak....rasanya lebih naman.lebih manusiawi karena duduk tak bergetar karena mesin dan bebas suara bising

      Delete
  2. Perlu diapresiasi kendaraan umum ini ya Mak. Paling tdk sedikit mengurangi polusi udara dan suara di Jakarta hehehe! Semoga aja pemilik dan pengemudi bajaj banyak yg beralih ke bajaj biru ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Katanya, tahun depan, bajaj lama akan diganti dengan bajaj biru untuk mewujurkan program langit biru

      Delete
  3. Waah jadi penasaran naik bajaj biru. Pengen tahu suara halusnya. Eh iya, kepikiran juga. Kalau bajaj oranye diganti sama bajaj biru semua, nanti kita bisa cerita ke anak cucu bahwa dulu bajaj warnanya oranye. Bisa jadi cerita legendaris, ya. Hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo begitu, mari memotret bajaj orange...biar jadi kenang-kenangan..hihi

      Delete
  4. Aku udah bbp kali naik angkutan ini mb, emang lebih enak karena ga berisik, bisa selap selip pula :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha, berarti saya yang ndeso bingit, sudah lama, baru kemarin mencoba. Habisss, jarang jarang ada di stsiun Godang dia.

      Delete
  5. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  6. Bajaj is a standout amongst the most well known bike makers in India. It is the world's third biggest bike fabricating organization and the second biggest bike producer in India.

    ReplyDelete
  7. Bajaj has been one of the main bike makers in India and a power to figure with in the automobile business, all in all. Their voyage began with the bike upset that got India in the mid of the twentieth century.View more

    ReplyDelete
  8. Bajaj Auto Limited is a very important player in the Indian two-wheeler industry providing tough competition to the Hero and Honda brands. The Bajaj bikes are popular because of their top fuel efficiencies, good built qualities and better service networks spread all over India.

    ReplyDelete