Review

Sunday, August 9, 2015

Sala Lauak

Dua tahun lalu, di akhir Januari 2013
Saya berkunjung ke kota Padang.
Kota indah,  di hiasi pantai sepanjang jalan. Berbagai makanan tak lupa di saya nikmati. Salah satunya makanan khas Sumatera Barat, Sala Lauak


Sala Lauak ala eikeh 
Pertama saya pikir, sala lauak adalah perkedel dari singkong parut, habis mirip dengan combro di Bogor.
Bentuknya, bulat dengan warna kuning keemasan. Sapa yang tergoda, saat melihatnya makanan ini, sala lauak.


Setelah saya coba, aihhhh...ternyata bukan berbahan dasar singkong, tetapi dari tepung beras. Emejing,. sala lauak dibuat dari suwiran daging ikan asin peda. Kan, jarang-jarang ada camilan dari ikan asin.


Menurut saya, cita rasa dominan sala lauak, selain enak, renyah, gurih, adalah bau daun kunyit. Mungkin, beberapa orang tak terbiasa dengan daun kunyit, bagi saya, inilah ciri khas sala lauak.


Menjadi kebiasaan saya, selalu ingin tau,  apa saja yang saya makan. Baik, arti nama makanan itu.


Sala lauak, secara harfiah. Kata 'sala' dapat diartikan sebagai 'goreng' artinya istilah ini  untuk berbagai jenis bahan makanan yang diolah dengan cara digoreng. Sedangkan, 'lauak' berarti 'ikan'. Meskipun, secara harfiah bermakna 'ikan goreng', sala lauak bukan ikan goreng, namun makanan yang digoreng.


Dari berbagai sumber, kemudian resep saya sesuaikan takarannya, saya berhasil mengenang kota Padang, dalam cita rasa sala lauak. Ada yang mengatakan, bentuknya yang bulat, di namakan pula sala bulek. Agar sala lauak tidak meletup saat di goreng, tepung beras harus disangrai terlebih dahulu.
Hasil olahan ini, dapat di simpan di lemari es, baru ke esokkan harinya di goreng.



Proses pembuatan sala lauak
Resep Sala lauak.

Bahan.
- 250 gram tepung beras, saya pakai merk Ross Brand.
- 2 daun kunyit, iris halus.
- 2 batang daun bawang, iris halus.
- 2 ikan peda asin Peda mentah suwir dagingnya
- 400 ml air(2 gelas belimbing)
- 1 sendok nasi
- penyedap rasa
- Minyak sayur untuk mengoreng



Bumbu halus
- 6 bawang merah
- 6 bawang putih
- 5 Cabe merah, (saya tambah cabe rawit)
- 1 cm jahe dan kunyit.



Cara pembuat.
Sangrai tepung beras, irisan daun kunyit dan daun bawang dengan api kecil, biarkan hangat.
Giling halus bumbu, suwiran daging ikan asin dan 1 centong nasi. 

Air di rebus, masukkan bumbu, berilah penyedap ras,  aduk hingga matang. 
*Catatan, rasa garam ikan asin berbeda, jika kurang, suwiran ikan asin dapat di tambah*
Tuang air  mendidih berbumbu ke dalam adonan tepung beras hangat, sedikit demi sedikit. Aduk adonan hingga bisa di bentuk(kalis). Kurangi air , jika dirasa terlalu lembek.



Bentuk bulat dengan telapak tangan, yang sebelumnya diolesi minyak sayur.
Goreng dengan minyak yang banyak, jangan di aduk sebelum benar-benar kering.



Sala lauak hangat, siap di nikmati keluarga. Hidangan khas Sumatera Barat ini, bisa menjadi camilan, juga tambahan pelengkap, lontong sayur Padang.

Selamat mencoba.
Makan sala lauak, makan bisa bertambah tambah...Rancak Bana.



Makanlah sala lauak, yo lah lai
si Sala Lauak

Makan bertambuah, yo lah lai

Sapiriang lai


Eikeh, dua tahun yang lalu, entah kapan berkunjung kembali ke Kota Padang

14 comments:

  1. Aahhh dari peda punbbisa dinikin bola bola maknyuus kayak gini ya mb

    ReplyDelete
  2. wah caranya mudah banget ya mak coba ah ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya buat porsi kecil ya, gampang sekali. Selamat mencoba

      Delete
  3. ngilerrr aku... jd laper ;p.. tp at least kalo sampe ngidam ini, resepnya udh ada :D

    ReplyDelete
  4. Jadi terinspirasi buat bikin lauk bola-bola ikan kayak gitu :D

    ReplyDelete
  5. kirain kayak combro or misro. beda rupanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Rasanya beda sekali, ada daun kunyitnya dan terbuat dari tepung beras.

      salam hangat

      Delete
  6. Kakekku orang padang, tapi aku baru tau ada makanan ini, aku merasa gagal :3

    Salam,
    Pink

    ReplyDelete
  7. Bertahun tahun nambah Sala Lauak tiap makan Lonsay (Lontong Sayur) Padang. Saya kira dari terigu doang, ternyataaa... ada unsur ikannya.

    ReplyDelete
  8. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  9. Makanan ini bukan dari padang tapi pariaman. Masih pesisir pulau sumatera bagian barat.

    ReplyDelete