Review

Friday, August 14, 2015

Pramuka, Never die in my life

Ternyata, baru saya ingat, hari ini, Jumat, 14 Agustus 2015, Hari ulang tahun Pramuka ke 54 tahun

Regu Kapas, Kontingen  Kalteng, Jamnas 86 Jakarta
Itupun, baru sadar, setelah saya menarik tali tambang jemuran yang agak kendor. Untuk menguatkan tali, saya memakai simpul tunggal di akhiri simpul mati.

Aihhh, ilmu Pramuka yang saya dapat dulu, ternyata berguna dalam kehidupan saya hingga kini.

Pramuka, juga membentuk pribadi saya yang mandiri, pantang mengeluh. Dan saya akui, saya menjadi sosok yang suka memimpin, percaya diri dalam komunikasi, berahlak dan berbudi pekerti baik, bahkan,banyak ketrampilan saya dapat dalam kegiatan non formal itu.

Kini, walau tak aktif lagi Pramuka, saya pun menjadi dewasa dan berumur, Pramuka tetap tak pernah mati, never die in my life.


Menjadi Ketua Regu Asoka
Segera, saya buka album lama. Foto-foto kegiatan Pramuka yang paling banyak. Memang,  hampir separuh masa remaja saya, habis dengan kegiatan Pramuka. Tersenyum sendiri, melihat Een dulu dan kini, jauh banget. Indahnya masa remaja.
Lambang di leher, tanda Pengalang Garuda.
Pada Masa era Orde Baru, Kegiatan non formal, Pramuka, sangat aktif dimana-mana, entah sekarang. Pemerintah begitu mendukung segala kegiatan Pramuka.
Saya mengenal Pramuka semenjak kelas 1 SMP di Palangka Raya Menjadi Pramuka Penggalang, Penegak, Pandega, hingga tertinggi, Pramuka Garuda (Saya tidak ikut Pramuka siaga). Dari Pramuka, saya dikenal sebagai ketua regu, dari regu Kenanga, berubah Asoka hingga gabungan Pramuka terbaik dijadikan satu regu Kapas, mewakili Provinsi Kalteng. Jujur, saya selalu menjadi ketua Regu atau wakil. Regu Kenanga berubah menjadi Asoka, menjadi langganan juara setiap perlombaan pada tingkat cabang hingga kotamadya.
Hmm...Pramuka membuat saya banyak teman, dan menjadi cukup terkenal di Palangka Raya

Dian Pinru tahun 84 Jakarta

Dari Pramuka, seorang remaja daerah, mewujudkan mimpinya untuk bisa datang ke Jakarta, Gratis. Saya berangkat bersama 10 pimpian regu, setelah melewati seleksi ketat, di tahun 1984. Dan kembali lagi pada Jambore Nasional 1986 Di bumi perkemahan dan graha wisata Pramuka, Cibubur, Jakarta...#Bangganya luar biasa, ke Jakarta, gitu loh!
Perjalanan panjang , naik Kapar air seharian ke Banjarmasin, Naik KRI Teluk Sampit ke Jakarta
Pramuka, Praja Muda Karana, artinya orang muda yang suka berkarya.
Mengukir pretasi melalu Pramuka, membuat masa remaja saya begitu indah berkesan.
Menjadi Ketua Regu, Kenanga...Kemah terus
Di saat remaja seusia saya, sibuk mencari pacar, saya malah terlalu sibuk Pramuka.
Saya tak pernah perduli dengan pria, masa bodoh. Lihat, badan saya kurus dan hitam saat itu. Bermandi terik matahari waktu heking dan memang jarang mandi pula, karana malas antri. Sampai-sampai, digelari 'Sapi'. Karena baju Pramuka yang berwarna coklat muda dan rok coklat tua, mirip dengan warna belangnya sapi, trus jarang mandi...Tega benerkan, tapi cuek aja.
Malam Sabtu-Minggu,biasanya remaja waktu kunjung pacar wakuncar, saya malah sibuk memimpin regu dalam kegiatan Persami (Perkemahan Sabtu Minggu). Hari- hari, habis berpikir mencari inovasi, agar regu menjadi juara. Membuat bangku makan dari bambu, mengecat tongkat menjadi menarik, sampai membuat yel-yel regu. Itu tanggungjawab saya sebagai Pimpinan/ketua regu. Uang jajanpun saya rela sisihkan untuk membeli perlengkapan regu. Untungnya, semua itu, di dukung seratus persen oleh orang tua saya. Apalagi, Bapak. Beliaulah yang mengantar dan menjemput saya, waktu kegiatan perkemahan. Barang bawaan saya memang banyak, jadi pick up tua, dirumah sangat membantu angkut barang.
Pramuka, membentuk watak menjadi Pemimpin.
Kini, saya kembali mengenang, keindahan masa itu.
Pramuka telah melewati setengah abad. Diawali dari gerakan. kepanduan  tahun 1923, hingga resmi berdiri, 14 Agustus 1961. Kegiatan Pramuka dianjurkan (harusnya sih wajib) sangat baik untuk pendidikan moral, kebangsaan generasi muda. Kegiatan Pramuka itu, sangat menarik, sehat, tetatur dan terarah. Membentuk watak, akhlak, budi pekerti seperti dalam Dasa Dharma Pramuka. Dasa yang berasal dari bahasa Jawa, artinya 'sepuluh'. sedangkan dharma, berasala dari bahasa Sanskerta yanh mempunyai arti 'kewajiban, aturan, tugas hidup, kebenaran dan kebajikan'. Sehingga secara bahasa, dasa dharma  dapat diartikan sebagai sepuluh kewajiban, aturan, dan kebajikan.

Kira-kira, anak jaman sekarang, ingat nggak ya. Saya produk lama, rada lupa sedikit. Untung Pramuka punya situs Gerakan Pramuka Indonesia, www. Pramuka.or.id

Dasa Dharma
  1.  Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
  2.  Cinta alam dan kasih sayang kepada manusia
  3.  Patriot yang sopan dan kesatria
  4.  Patuh dan suka bermusyawarah.
  5.  Rela menolong dan tabah.
  6.  Rajin, terampil dan gembira
  7. Hemat cermat dan bersahaja. 
  8. Disiplin, berani dan setia
  9.  Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
  10.  Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.


Jika saja, anak remaja, generasi muda sekarang mengamalkan ke sepuluh butir dasa dharma Pramuka, tentu tak ada lagi tawuran. Karena Pramuka membentuk menjadi jiwa satria. Berani dan selalu mengedepankan musyawarah, bukan adu otot.
Semoga Pramuka, menjadi wadah keren,gembira  dan asik untuk generasi muda. Wadah tepat pembentukan karakter generasi anak bangsa.


Selamat Hut ke 54 Pramuka.
Hidup Pramuka
Pramuka baru, generasi Baru 
Mewujudkan Pramuka yang relevan dengan  anak muda untuk perubahan.


Salam Pramuka.

Pertama kali ke Bogor tahun 1986, Ternyata 12 tahun kemudian, saya jadi Warga Bogor


Catatan di Album Pramukaa, indah  dan selalu di kenang






2 comments:

  1. Mohon maaf, apakah Kak Een Endah benar Alumni Jambore Nasional 1986 ?

    ReplyDelete
  2. Jika benar mohon bisa menghubungi saya di r.ivan.irawan@gmail.com ... Kami sedang mengumpulkan Alumni Jamnas 86 dari seluruh Indonesia. Terima kasih.

    ReplyDelete