Tradisi masakan waktu lebaran di keluarga kami, selalu menyediakan masakan rawon. Baik H +1 atau hari selanjutnya, rawon selalu di sajikan, sebagai masakan favorit keluarga kami.
Dulu, kami tinggal di kota Malang Jawa Timur, jadi, tak heran, rawon sangat melekat di lidah kami. Dimanapun berada, rawon selalu ada...*pokoknya, doyan banget.
Rumah kami, terbuka untuk tamu saat lebaran. Seperti biasa, rawon pun selalu tersedia. Biasanya, orang akan merasa aneh dengan masakan berkuah hitam. Setelah kami jelaskan, "Ini rawon, mangga cobian" dannnn, sedikit memaksa tamu untuk mencicipi, lama kelamaan, orang kampung, hafal betul di rumah kami, selalu ada rawon.
Rawon, bumbu utama memakai keluwek atau picung/pucung. Di Jawa Barat, biasanya, keluwek ditumis atau dibuat sambal picung, jarang di sayur.
Bu, sudah taukan bumbu rawon...*anggap aja sudah tau, widihhhh...maksa. ya.
Rawon lebih nikmat dimakan, setelah di diamkan semalam. Bumbu kuahnya akan meresap sepurna. Endesss banget. Jadi, tips memasak rawon, masak sehari sebelum disantap .
Rawon di sajikan dengan taburan bawang goreng, sambel cabe rawit, perasan jeruk nipis, telur asin (di keluarga kami, telur asin di ganti dengan telur pindang atau telur masak kecap yang kuahnya melekat di telur). Satu lagi yang menjadi ciri khas rawon, ditabur dengan kecambah atau touge kacang ijo. Rawon super komplit. siap santap.
Tauge atau kecambah untuk rawon, berasal dari biji kacang ijo (kecambah pendek). Touge digolongkan dalan bahan pangan sebagi sayur mayur. Mengkonsumsi kecambah sangat bagus untuk kesehatan. Kecambah, pangan yang rendah kadar lemak, kaya folat, mampu memperkecil resiko penyakit kardiovaskular, menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.
Bagi wanita yang pra-menopouse, kecambah bisa mengurangi gejala semburat panas di wajah.
Kecambah mengandung vitamin C dan vitamin E, bagi pasangan yang ingin punya momongan, di anjurkan memakan kecambah, agar kesuburan reproduksi meningkat.
Kembali ke rawon dan kecambah ya, Bu.
Nggak komplit rawon tanpa kecambah pendek. Lebih afdol, kalau kecambah masih segar dan jika di santap, berasa krenyes krenyes.
Masalahnya, tidak mudah mendapatkan kecambah segar di pasar.
Nah, mari kemari, saya kasih tau, cara praktis membuat kecambah kacang ijo
Pembuatan kecambah, tidak membutuhkan cahaya matahari, hanya tempat gelap. Umumnya, penjual kecambah di pasar, membuat kecambah kacang ijo dengan jumlah banyak, dan proses pembuatannya agak lama.
Biji atau benih kacang ijo, dipilih, kemudian di rendam 6 sampai 8 jam.
Biji kemudian, di letakkan di saringan datar, yang dialasi kain/serbet basah.
Benih harus disiram 2 atau 3 kali sehari, sampai menjadi kecambah. Baru pada hari ke tiga, kecambah dapat di panen, siap di jual.
Cara pembuatan kecambah saya lebih praktis, cukup cuci, rendam, diamkan.
Bahan
200 gram kacang ijo
Air bersih dan baskom
Cara membuat
- Sortir kacang ijo, buang yang berbentuk gepeng dan berwarna hitam. Kacang ijo yang berkwalitas baik, akan menghasilkan kecambah yang bersih, gemuk dan berwarna.kuning muda terang.
- Cuci bersih kacang ijo di air bersih mengalir. buang kacang ijo yang mengambang
- Ambil baskom, rendam kacang ijo denga air setinggi 2 cm (asal terendam). Jika air berkurang, tambahkan lagi. Diamkan, selama 26 jam.
- Setelah kurang lebih satu hari lebih, kacang ijo, akan mengelupas dan berkecambah.
-Tiriskan, cuci bersih dan buang kulit arinya. Biasanya, di keluarga kami, lebih suka yang masih ada kulit ijonya.
- Kecambah pendek siap disajikan.
Praktis bukan, cara membuat kecambah kacang ijo. Rawon dengan segenap cinta♥ siap dinikmati bersama kecambah buatan sendiri.
Selamat mencoba.
No comments:
Post a Comment