Review

Wednesday, June 17, 2015

Cucurak, makan bersama jelang Ramadhan.

Tujuh belas tahun yang lalu, waktu baru pindah ke Bogor dari Palangka Raya. 
Saya belum kenal tradisi di tataran Sunda, sekalipun sebagian darah saya sunda dari bapak..*Nama eikeeh, sunda bangettt...Een Endahyuanah.

"Cucurak, yuk," ajak tetangga.
Mikirrr, apaan tuh...


Akhirnya, saya tau dan terbiasa dengan tradisi menjelang datangnya bulan Puasa. Mungkin, setiap daerah punya cara yang berbeda.
Menjelang akhir bulan Sa'ban, orang sunda yang terkenal ramah, ceria dan geulis..menyambut dengan kemeriahan, salah satu nya cucurak atau cucurakan. Entah sejak kapan tradisi ini dimulai, yang pasti lestari hingga kini.
Cucurkan, tujuan utamanya saling silaturahmi sesama keluarga dan teman. menurut saya selama ini, cucurak banyak dilakukan sesama teman.
Cucurak di lakukan untuk kebersamaan dengan suasana kekeluargaan yang kental, ceriaaaaa, tidak formal dan kaku.
Masakan yang disajikan, cukup sederhana saja, asal ada sambelll we lah, cucurakan jalan terus.
Biasanya, cucurak dilakukan seminggu jelang puasa, ngumpul bareng, bawa makan sekedarnya, ngobrol berhahahihii...asal jangan ngegosip aja. #eh...bisa nggak ya, buibu gitu loh!
ah, ambil.positif dan manfaat dari tradisi cucurak ini.

Dulu, waktu saya masih ngajar. Cucurakan juga saya rasakan di sekolah. Masing-masing teman guru, akan menulis, masakan lauk atau sayur yang akan di bawa esok hari. Masaiyaa...semua, bawa goreng oncom, makanya di catat. 
Masakkan di kumpulkan, baca doa, ngobrol, makannnn. Jadi deh, cucurak.

Kalo, di komplek perumahan saya, ibu-ibu sosialita ( hehehe...pake sosialita, biar kekinian). Biasanya, cucurakan terjadi dengan spontan. Ketemu pagi hari waktu belanja di tukang sayur. Woro-woro dari mulut ke mulut, janjian jam 10 di markas ceria, etaa, warung kelontongan, di teras depannya. Ngarumpul, sambek dadak, kerupuk, lalap. Nah..cucurak juga. Entah mengapa, kalo nggak cucurak, ada yang kurang gitu,deh!
Di Majelis Taqlim Al Furqon, tempat saya mengaji bersama setiap hari Selasa. Cucurak juga, pada waktu akhir hari pengajian. Pengajian akan diganti dengan tadaruz Al Quran ba'da subuh. Cucurakan, diadakan sebagai tanda syukur khatam Al Quran, juga doa bersama kepada Allah SWT, telah di tetapkan keteguhan hati, Iman dan Islam.
Bersyukur, telah diberi waktu dan kesempatan, umur, hingga dapat bertemu kembali di bulan Ramadhan 1436 H.

Cucurak, juga bermanfaat, bisa saling kenal loh. Jujur, kalo saya pergi ke senam aerobik. Datang, senam, pulang... kenal sekedarnya dan ber-say helloooo. Maklum, eikeh sibuk..Gaya kan, padahal mengindari ghibah.
Biasanya, cucurakan lebih praktis dan tak repot bawa makanan, cukup kumpul uang Rp. 25.000,- nanti ada yang membelikan nasi kotak. Dengan cucurak, sejenak kita makan bersama, saling mengenal lebih dekat dan saling meminta maaf lahir batin dengan tulus hati.

Manfaat lain, cucurak juga mendekatkan teman lama yang lama tak bertemu. Dengan segala kesibukan masing-masing, dengan cucurakan ini, terpaksaaa dan di paksa...hihihi. Semua menyempatkan waktu, kumpul bersama...Kapan lagi, kalo nggak cucurakan. Lewat telepon atau pesan singkat, mulai di rencanakan, kapan waktu cucurakan, jam berapa, untuk praktis, ketemu di restoran saja. Dan, untuk eksis, keseragaman dan kesamaan, ditentukan warna pakaian, biar kompak dan cantikkk.
Indahnya, tradisi cucurak itu, mempertemukan  kembali dengan sahabat lama.

Nah, ini ceritaku, tentang tradisi Cucurak di Bogor. Apakah ada tradisi yang sama di daerahmu?

Salam Silaturahmi.
Semoga kita semua dapat menjalankan ibadah dengan baik.
Dari hari yang tulus, mohon maaf lahir dan batin. Sampai jumpa, di bulan suci Ramadhan yang penuh berkah dan hidayah.

Bogor, 16 Juni 2015 





13 comments:

  1. Asyik juga ya Mak Een...bisa makan bareng2 gitu....

    ReplyDelete
  2. cucurak cucurak...iya seruu bgt itu.
    wah, sy jg pernah tinggal di palangkaraya. tapi cuma satu tahun :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Palangka raya, kalo puasa ada pasar wadai Ramadhan...kue, ikan bakar. semua enak yaa

      Delete
    2. Palangka raya, kalo puasa ada pasar wadai Ramadhan...kue, ikan bakar. semua enak yaa

      Delete
  3. baru kemarin merencanakan cucurak sama petani, nanti sekalian pas mau panen padi mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hayuk, bentar lagi masuk bulan puasa, cucurak dimana mana

      Delete
  4. cucurak..itu makan bareng..rame-rame yah...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar, cucurak bisa dikatakan botram, cuman ini memasuki bulan puasa, makan bersama

      Delete
  5. Each nation has its own cooking preferences and traditional dishes are so amazing for a European.

    ReplyDelete