Sesampai di Cirebon, langsung makan siang.Takut keburu pingsan kelaparan, *Walah lebay kiyeh! Cuaca Cirebon yang panas, memang membuat lapar dan ngantuk.
Saya memilih makan di warung nasi Ampera. Di Cirebon Warung nasi ini, mempunyai dua cabang. Salah satunya di jalan Siliwangi no. 247. Tepatnya di seberang Pusat Grosir Cirebon. Biar mantep, saya kasih nomor teleponnya (0231) 201205.
Warung Nasi Ampera Cirebon merupakan cabang Warung nasi Ampera kebon kelapa Soekarno Hatta-Bandung.
Memasuki warung, di sambut dengan tulisan kalimat Wilujeng Sumping atau Selamat datang...*Coba kalo diputarkan lagu gending Sunda, pasti warung nasi ini, tambah mantef.
Tempat makan terbilang sederhana. Pengunjung dipersilahkan memilih sendiri hidangan masakan khas Sunda. Deretan masakan terhidang di lemari panjang tertutup kaca, pengunjung dengan nampan yang tersedia, memilih makanan kegemaran...*tinggal pilih.
Ada berbagai menu Iga bakar, pepes ikan, Ayam bakar dan goreng, ayam cabe hijau tempe, udang tepung, perkedel jagung, sayur asem dan menu khas Ampera.
Saya termasuk orang yang nggak suka ribet. Tidak bisa mencampur makanan. Hari ini, saya memilih ayam goreng kampung, perkedel jagung dan udang tepung. Tunggulah sebentar, untuk di goreng kembali.
Sambil menunggu. Saya mengambil lalapan slada, leunca, terong apel secara gratis. Yang menarik, tempat sambel terasinya, namanya Jub'lek. Jub'lek nama lain lumpang kecil dari batu. Sambal terasi di taruh di dua jub'lek. Ada pilihan, sangat pedas dan tidak pedas.
Di Warnas ini, tida di sediakan kobokan (mangkung kecil berisi air) buat cuci tangan, biasanya di cabang Ampera yang lain disediakan kobokan. Agar tangan bersih dan sehat, dipersilahkann mencuci tangan sendiri di wastafel yang tersedia.
Beberapa menit kemudian, lauk yang sudah dipanaskan tersedia. Sebelum makan, baca doa dulu...*Eike malah fotoin dulu, eaaaaa :)
Bagaimana rasa makanannya?
Lumayanlah di lidah saya. Sambelnya beda banget, rasa terasi bukan main, tapi bau terasi tak lengket di tangan. Sambel Ampera Cirebon ini, tidak mengunakan tomat, bahan sambal, hanya cabe merah, cabe rawil bawang merah dan terasi. Warna sambel, merah gelap berasal dari warna terasi...Ini baru sambel yang beda menurut saya. Ada sedikit saran dari Mama saya, bayah atau parunya terlalu alot untuk ukuran orangtua...Hahaha, maklumlah, gigi sudah mulai goyah.
Apa yang paling membahagiakan?
Makan enak di lidah, enak juga di kantong. Bener enggak?
Seporsi nasi putih hanya Rp. 3.000, Bayah/Paru Rlp. 8.500,- Udang goreng Rp. 6.500,- Perkedel Jagung Rp. 8.000,- Ayam goreng Rp 24.000,-.sayur asem Rp. 5.500,- Iga bakar Rp. 24.500,- [11/3] Minuman teh tawar, sambal dan lalapan gratis....Waduh, murah dan enak.
Jadi, tak heran, saya apalagi Mama saya, selalu datang kemari, Warung Nasi Ampera Cirebon.
Kasir manis itu, memberi salam,
"Hatur nuhun. Kana kasumpinganana"
Terima kasih, atas kedatangannya.
Sayapun kembali melanjutkan jalan-jalan.
Jangan ditanya kemana aku pergi...*itukan syair lirik lagu jaman dulu.
Yang jelas, saya akan berburu kuliner lagi. Di iringin senyum manis. Ciaouuu.
sama ngga ya ampera yang di bogor..yummi bangettt..nagihh....tanggung jawab mak, jadi ngiler hihihi
ReplyDeleteSaya orang Bogor, malah belum pernah makan di Ampera di cimanggu jln baru itu.
DeleteKalo di cab Cirebon, khas rasa terasinya mbak Dewi Rieka