Wednesday, March 18, 2015

Cobain Empal Gentong, Yuk!

Empal Gentong, Kuliner khas Cirebon
Duluuu, saya kira, yang namanya Empal gentong itu, daging sapi yang dibuat empal atau gepuk, terus dimasak di dalam kuali atau gentong.
Ealahhh, ternyata salah.
Maklumlah, saya hanya kira-kira saja.
Nah, semenjak orang tua pindah ke kampung Cikalahang, Sumber, Cirebon. Baru saya tau, apa itu empal gentong? 


Empal gentong itu ternyata semacam soto berwarna kuning dengan kuah kental bersantan. Dimakan dengan lontong atau nasi (suka-suka sajalah), bertambah okehhh...beri emping melinjo, kerupuk kulit, acar timun, dan sambal cabe kering bubuk. Ini bedanya empal gentong dengan soto berkuah lainnya. Sambalnya terbuat, dari cabe kering bubuk, seperti sambel kering mie instans itu, loh!
Walau cabe bubuk, jangan di sangka enggak pedas, hati-hati, jangan ngambil kebanyakan. Kalau terlanjur kepedasan, saya ada tips, berilah perasan jeruk nipis pada kuah. Itu akan menetralisir rasa pedas. Cuman, perasan jeruk nipis jangan kebanyakan...kecut. Bagaimana menetralisir kecuttt....Mintalah, tambah kuah.

Oke deh.  Kembali tentang empal gentong. Umumnya daging sapi yang di pakai berupa daging campur, ada lemak, paru, babat. Lebih enak daging berlemak.
Di Cirebon, daging yang bagus dan super disebut daging KW1, kalau daging banyak lemak dan sisa super disebut daging KW2...(Bukan tas aja,kan yang kw-kw an)
Untuk endes empal gentong, dipakai kw2. Itu, terserah sesuai selera, mau pakai bahan daging yang bagaimana.


Di kota Cirebon, untuk menikmati makanan khas ini, warung empal gentong sangat mudah dijumpai. Salah satunya, Warung 'Putra Mang Darma'. Terletak tepat di depan stasiun kereta api Kejaksaan. Menjadi ciri khas empal gentong, peracikannya dilakukan terbuka, pengunjung dapat melihat langsung. Gerobak pikulan, dengan gentong besar tempat menaruh kuah empal di letakkan di depan warung. Masih mempertahankan tradisi lama, empal gentong dimasak dengan api kayu bakar (asapnya broooo, sensasi sendiri). Menu yang disajikan, berupa empal gentong dan empal gentong asem. Empal gentong asem, berkuah bening dan asem, hanya beda di kuah saja.

Tempat ini terbilang sederhana, tapi selalu rame pengunjung, umumnya yang mau dan akan berangkat naik kereta.Untuk seporsi empal gentong, nasi dan teh botol, cuman dihargai Rp. 20.000,- murahkan, terjangkaulah.


Semangkuk empal gentong, rasanya endes banget. Penasarankan?
Cobain empal gentong, yuk. 

Setelah itu, eikeh mau jelong jelong kelain tempat ya, chin... bye.

Cirebon, 18 Maret 2015



2 comments:

  1. Wah, sangat menggiurkan itu. Masuk waiting list kayaknya kalo mampir Cirebon.

    @nuzululpunya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Silahkan mencoba, makanan khas Cirebon. Dijamin Ma@nuzulul arifin datang kembali

      Delete