Review

Friday, March 20, 2015

Aku berpindah ke lain Hati| Bus ke Naik Kereta Api

Kereta Api ku
Kalo ditanya," kenapa yei biasanya naik bus, sekarang malah milih kereta api?"
Ini, alasan saya secara pribadi.
Jujur, saya nggak kuat menahan kencing. Bus jurusan Jakarta-Cirebon, mana ada WC-nya. Nah, kalau kebelet, otomatis harus menunggu bus singgah di SPBU...Tersiksalah eike.
Sering juga, saya sudah bilang ke Pak Supir, berhenti sebentar. Malah bus, bablaaaas terus. *Gimana nggak nyesek.


Sebab lain, bus selalu memenuhi kapasitas penumpang. Berdesak-desakan. Ada kursi tambahan dari plastik yang ditaruh di koridor bus. Jelas melanggar aturan transportasi darat. Mau saya protes. "Emang lue sapa" Rasanya bus mau tumplek kepenuhan bobot.
Yang lebih tidak nyaman, kalau ada penumpang yang mabok terus muntah. Huekkk! saya mau ikut muntah, bermacam bau bercampur aduk.[Pijet kening, mabok! cium minyak angin deh]

Alasan lain, setiap bus berhenti , pedagang asongan masuk dan hilir mudik. Sebenernya dalam hati kecil saya maklumi, orang kan cari rezeki...tapi, jika sudah menganggu kenyamanan, membuat penumpang gerah.
Dalan bus sepanjang Pantura. Sajian artis pantura menyanyikan lagu dangdut, sebenarnya cukup menghibur. tetapi kalo pengamen yang tiada henti. Menganggu juga.
Terakhir, jalanan yang selalu macet.
Sampai kapan jalan Pantura Jakarta-Cirebon selesai diperbaiki? Sepertinya..proyek jalan abadi...*Mungkin kalo jalan tol selesai, masalah macet teratasi. Mungkinnn.

Beberapa alasan tersebut di atas ,membuat saya berpindah ke lain hati. Pilihan yang tepat pada saat ini, saya naik kereta api jurusan Stasiun Gambir Jakarta - Stasiun Kejaksaan Cirebon [pulang pergi]
Saya tinggal di Bogor, dengan comuter line jurusan Kota,saya berhenti di Stasiun Gondang Dia. Kemudian di lanjutkan naik bajaj dengan ongkos Rp. 15.000,- menuju Stasiun Besar Gambir.
Saya biasanya beli tiket secara online, kemudahan fasilitas ini yang membuat saya semakin cinta pada kereta. Bisa beli tiket di mana saja, tinggal print tiket secara mandiri di komputer. [Catet Id personal penumpang harus cocok dengan data di tiket. Itu demi keamanan penumpang]
Untuk jurusan Gambir-Cirebon saya pilih. Cirebon Expres. Dengan kisaran tiket eksekutif Rp. 150.000,- cukup terjangkau. Layanan kereta yang bersih, tersedianya makanan selama di perjalanan. Menu nasi goreng, nasi rames, teh dan kopi hangat. Layanan yang menjamin perut tidak kelaparan.Yang penting, ada WC yang bersih.

Menutup muka, saat mau di foto.
Ada teman saya  di Kalimantan, bertanya pada saya
"Memang kereta api ada Pramugarinya?"
Yaiyailah, ada...supaya percaya, saya foto pramugari manis. Berpakaian biru dengan kombinasi batik mega mendung. Sungguh, pemandangan yang enak di lihat.

Bersih dan Rapi
Dengan jarak tempuh sekitar 3 jam tanpa macet dan lacar jaya. 
Wajarlah saya berpindah ke lain hati. 

Naik kereta api, pilihan tepat saat ini.




3 comments:

  1. mirip pesawat airbuss ya keren sekali .. saya mau coba ... tasik tegal ada ga ya ... hahahaha kalau pulkam saya mau :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada kali jenk @Putri Devina. Bandung - Cirebon saya naik Ciremai expres

      Delete
    2. Ada kali jenk @Putri Devina. Bandung - Cirebon saya naik Ciremai expres

      Delete