Review

Friday, February 20, 2015

Pelabuhan Kapuas, Riwayatmu Dulu dan Kini

Aku berdiri di tepi dermaga,
melambaikAN tangan, menyeka air mata.
Mataku berkaca-kaca, bersama perginya kapal air.
Membawa pergi engkau, Kekasih.
Pujaan hati, aku melihat kau menghilangdi di ujung sungai.
Aku masih di sini. Menunggu, kau kembali.


... [Catatan kecil ketika kekasih pergi  Kuliah Kerja Nyata tahun1990]

Mahasiswi manis  semester dua, pacaran dengan mahasiswa cakep semester terakhir.
Cieh! Kalau saja, keberangkatan lewat darat, jika kangen, mobilnya, kan bisa balik muter. Lha ini, pakai kapal air. Masa iya, bisa balik lagi


Sampai saat ini, jika berdiri di dermaga atau pelabuhan, selalu saja, saya mengalami demam romantis. Berdiri tegak, dan jilbab terkibas angin *bagai di sinetron,  dan sedikit lebay :)


Pelabuhan Batanjung, Kuala Kapuas


Jalan-jalan ke kota Kuala Kapuas , tempat wajib dikunjungi adalah Pelabuhan Batanjung.
Saya ingat, dulu pelabuhan ini, ramai sekali, tidak seperti saat ini.
Sebelum jalan setiap Trans Kalimantan. Pelabuhan ini, memainkan peran penting sebagai kegiatan seluruh masyarakat Kapuas dan sekitarnya. Pelabuhan sebagai transportasi air utama penghubung antar daerah, pengerak laju sektor ekonomi.
Setiap speedboat (kapal cepat bermesin ), kapal air (klotok) yang terbuat dari kayu dan berlantai dua, harus berhenti untuk beristirahat dan mengisi bahan bakar, menurunkan penumpang atau transit.
Di masa lalu, jika menggunakan transportasi air melalui sungai, Palangkaraya menuju Banjarmasin memakan waktu 24 jam sehari semalam. Lama sekali!
Sekarang, peran transportasi air menurun, karena di bangun jalan darat, jarak tempuh Palangkaraya ke Kapuas hanya 2,5 jam, peran pelabuhan otomatis berkurang.

Klotok tidak seramai dulu
perahu kayu(jukung)

Saat ini, pelabuhan, hanya digunakan untuk menurunkan dan membawa bahan makanan dan mengantar masyarakat yang tinggal di seberang kota Kapuas.

Pasar Tradisional yang berdekatan dengan pelabuhan
Pasar yang perlu perbaikan  [14/11/14]
Pelabuhan ini, lokasi strategis, dekat dengan pasar tradisional dan sebelum masuk, ada pusat perbelanjaan Danumare.
Sayangnya, sampai aku datang ke sini [14 November 2014] pelabuhan sebagai ruang publik ini, masih tampak biasa. Pasar tradisional di dekatnya adalah bangunan terawat, semakin terlihat usang, perlu perbaikan, untuk mendukung pelabuhan ini sebagai tempat yang nyaman.

Sepi ... ihikz.
Suasana di depan Pusat Perbelanjaan Danumare
Hopefully the streets today, Brings many benefits.
Let's visit to town water, Kuala Kapuas.


***






2 comments:

  1. Wah, jeli juga pengamatannya. Setuju dengan paragraf terakhir, manfaat bagi semua itu yang penting.

    ReplyDelete