Acara talk show "Mendengarkan dan bicara dalam bahasa anak " merupakan parenting sharing project, yang bertujuan agar orang tua yang mau berbagi dan berkumpul membentuk moment berbagi ilmu dan pengalaman dalam tumbuh kembang anak-anak.
Acara ini diselengarakan di Kalcare Lotte Shopping Avanue, Sabtu [21/02]
Melanjutkan catatan saya pada Belajar Mendengar Bahasa Anak(1)
Disadari, jaman terus berubah dan akan banyak ujian yang menghadang dengan kemajuan tehnologi. Tentunya, tanggung jawab dan tugas orang tua mendidik anak semakin berat. Untuk itu, semakin anak tumbuh menjadi besar, perlu di berikan pola pikir yang baik, agar anak akan menjadi anak yang selalu berpikir dan berkepribadian baik ,masa kini dan mendatang.
Faktor yang mempengruhi pola pikir adalah keluarga, agama, lingkungan sosial dan media.
Ajarkan pola pikir dengan memperkuat pendidikan agama sedari dini, agar, jika suatu saat ia dewasa, dan kelakuannya diluar kebiasaan. Yakinlah, Anak itu tau jalan pulang, yaitu agama.
Kadang, orang tua selalu menilai, media sepeti televisi, barang yang merusak moral dan akhlak anak.
Apakah televisinya yang salah? kemudian main matikan, dilarang nonton televisi. Sadis banget. Bukan televisinya yang salah tapi acara televisinyalah yang salah. Orang tua yang pandai mengontrol dan menilai acara televisi yang layak tonton. Bukan menjauhkan anak dari peradaban.
Menurut, Bapak Kirdi Putra, cara membangun komunikasi yang baik adalah sebagai berikut.
- Bangun kesamaan dengan anak, seperti hoby, duduk berrdampingan saat berbicara, atau orang tua menekukkan lutut agar tinggi badan dengan anak menjadi sama. Hal itu dimaksud, agar anak tidak merasa orang tua sebagai raksasa yang harus ditakuti.
-Pakai cara si kecil
Komunikasi dengan anak itu berbeda dengan orang dewasa. Ada kontek virsul (melihat), auditorial(mendengar) dan kinestetik(gerakan/sentuhan). Anak saat, ia berbicara , orang tua harus melihatnya. Agar ia merasa di 'lihat', kemudian dengarkan dan lakukan gerakan memeluknya (kinestetik) dan memberi pujian.Pujilah anak sekecil apapun perbuatannya.
- Berikan perhatian penuh. Berhentikan pekerjaan sesaat, saat anak sedang berbicara.
- Gunakan bahasa yang dipakai.
Dalam melakukan komunikasi dalam bahasa anak. Pak Kirdi Putra memberikan tips, agar anak merasa aman dan santai berbicang dengan orang tuanya. Lakukan dengan tips: one-one-one (3O) adalah komunikasi yang dilakukan hanya anak dengan seorang bapak, atau anak denga ibunya.
Lakukan komuniasi personal berdasar 5T berikut ini :
1. Tidak ada aktifitas yang rumit,
Lakukan aktifitas sederhana yang membuat anak merasa nyaman. Naik sepeda, jalan ke mall. Sesekali ajaklah diskusi ringan, tentang sekolah atau hoby yang di sukai.
2.Tidak ada orang lain.
2.Tidak ada orang lain.
Komunikasi hanya berdua saja, jika pasangan(suami/istri) ingin melakukan, tentukan waktu yang berbeda, ini untuk menciptakan hubungan yang intim, dan privasi walau hanya sebentar. contohnya, kursus berdua saja.
3.Tidak ada anak yang lain.
3.Tidak ada anak yang lain.
Satu anak dalam satu waktu.Jika memiliki lebih dari satu anak, lakukan secara bergantian dan waktu yang berbeda.
4.Tiada ada kritik.
4.Tiada ada kritik.
Dalam moment berdua ini, usahakan tidak ada kalimat kritikan atas sikap salah atau kesalahannya, cukup mendengarkan saja. Turunkan ego orang tua agar anak merasa nyaman mencurahkan isi hatinya.
5.Tidak ada ceramah.
5.Tidak ada ceramah.
Komunikasi hanya mendengarkan saja. Apabila anak melakukan kesalahan, berikan solusi atas kesalahannya tanpa marah. Jaga nada suara agar tetap terdengar menyenangkan.
Dalam komunikasi dengan bahasa anak, terapkan sikap berani meminta maaf, baik anak kepada orangtua, juga sebaliknya. Orangtua bukan mahluk yang sempurna, orang tua juga manusia, biasakan mengucapkan kata maaf.
Untuk semakin mendekatkan diri dengan anak, dapat dilakukan tehnik filling.
Tehnik filling bertujuan untuk mempelajari sifat atau karakteristik anak atau pasangan (suami/istri) melalui gerakan sentuhan yang rutin.
Gerakan filling diawali dengan tangan saling menolak dan mendorong perlahan diikuti langkak kaki. Kaki kiri maju diikuti dorongan tangan kiri ke depan secara berlahan menyentuh tangan pasangan. Selanjutnya, kaki kanan maju (kaki kiri mundur), tangan kiri menyentuh tangan pasangan dan kemudian tangan menyilang kedada. Lakukan gerakan secara kontinue agar mengetahui sifat anak atau pasangan.
Gerakan ini nampaknya sederhana dan gampang Setelah dipraktekkan, ternyata susah juga, harus terus berlatih.
no 4.Tiada ada kritik sepertinya menarik mbak
ReplyDeletesaya sendiri belom punya anak, tapi sering mendengar dari temen2 tentang mediasi seperti itu...
orang tua biasa cenderung selalu merasa benar. makanya. buat moment berdua, suruh anak melakukn kegiatan, kita mendengarkan, tanpa menyalahkan., agar anak bebas dan nyaman dalam bercerita.Jadi anak sebagai sahabat.
DeleteMakasih sharenya mba...bermanfaat sekali untuk yg punya anak kecil seperti saya
ReplyDeleteAlhamdulillah, semoga bermanfaat. Ini hanya mengulas kembali talk show Pak Kirdi Putra
Deletekalau saya belum menikah gimana untuk calon suami ya mom? mungkin mom bisa membantu? hehe..
ReplyDeleteWalau belum menikah, ini beal ilmu, suatu saat jadi Bapak, adik bisa jadi luwes dan mnjadi bapak hebat.
Delete