BAHAGIAKAN DIRIMU, BARU ORANG LAIN [Film Kapan Kawin?]

Suprise! Angka 33 tahun di kue ulang tahun itu, membuat perasaan Dinda, bahagia atau sedih. Bagi Dinda, masih tergiang kata-kata ibu di ujung telepon.

"...kata Bapakmu,  kamu itu, Nduk. Kalo kapal perang, itu tanda sirene. Bahaya!.

Kapan kamu kawin? tunggu kapalmu, di terpedo Jepang."

Untuk memenuhi kebahagiaan dan keinginan orang tua. Dinda (Adinia Wirasti) rela menyewa seorang aktor jalanan  untuk menjadi pasangannya, bernama Satrio (Reza Rahadian). Satrio melewati ujian bibit, bebet, bobot dari Bapak, sebagai suatu keharusan menjadi suami yang baik. Semua bisa dilalui Satrio, demi pekerjaan yang diberikan Dinda sebagai kekasih. Tanpa di sadari, diam-diam Satrio mencintai Dinda.

Dinda, wanita karier yang sukses, tapi telat menikah. Selama ini, Dinda sebagai sosok yang rela melepas kebahagiaan demi orang tercinta. Dinda rela, Jeri kekasihnya, diambil kakaknya, dan menikah. Semua demi orang-orang tercinta. Selama ini pula, Dinda bersandiwara menyenangkan orang lain, tanpa memperdulikan diri sendiri. Hanya Satrio yang jeli, perhatian pada Dinda.  Makanan kesukaan Dinda, kepiting. Orang tuanya Dinda saja, tidak pernah perduli dan bertanya. Hal kecil yang baru disadari Dinda, kalau Satrio itu sepantasnya memang menjadi pasangan sesungguhnya, bukan sekedar sandiwara.

Disini, letak menarik dari film 'Kapan Kawin ?".

Kepura-puraan dan kejujuran menyatu di dalamnya.

Menonton film ini, membawa nuansa rindu, ingin kembali ke Yogjakarta.

Jalan Malioboro, pantai Parangtritis, keindahan sawah dan tarian budaya.

Benar-benar menyuguhkan panorama luar biasa, menyelipkan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.

Dari sini, dapat diambil suatu hikmah. Selalulah bersikap jujur.

Jangan lagi bersandiwara, cukuplah sudah, jujurlah pada hatimu

Jujurlah...Bahagiakan dirimu, baru orang lain.

Film komedi romantis ini, Kapan Kawin? layak di tonton, selain memberi banyak pelajaran juga menghibur.

Nonton, Yuk di Bioskop Cinema 21- Bogor Trade Mall

Bogor, 19 Februari 2015.