Bowerbird, Sumber klik disini |
Tlah pula, kubuat sarang indah, bersih lagi kuat.
Rumah untukmu, kekasih.
Berbulan, aku sibuk mencari ranting.
Segala peluhku, luluh dalam gairah.
Aku tak perduli, badai menerpakku
Tarian cintaku, mengepak, hanya untukmu.
Wahai betinaku...semua untukmu!
Lihat! kuselip bunga unggu di paruhku
Menyambut kedatanganmu.
Lihat! tarian cintaku.
Berputar hingga senja memudar.
Mari, kita bangun sebuah cinta.
Yakinlah, aku sang jantanmu.
Semua tersedia, hanya untukmu.
Kau, betina cantik.
Pilihlah aku.
Masuklah, dan jadilah ratu, bagiku.
Kicau, tarian Burung 'Perayu'
Terus menari dalam kasmara yang menghujam.
#Bower Bird. Burung Perayu
***
Dari puisiku tentang burung perayu itu, aku melihat.
Burung mendekati sarang.
Bukan sarang mendekati burung.
Sang jantan, berusaha merayu bukan sekedar siulan.
Disiapkan pula, rumah yang kokok buat betina melanjutkan keturunan.
Sejatinya, laki-laki lah yang mengejar wanita, bukan sebaliknya.
Kejarlah, kekasihmu,dalam gairah cinta dan kesungguhan.
Bogor, 13 Januari 2015
suka puisi juga ya. Aku juga suka banget puisi
ReplyDeleteSaya suka puisi, mbak Tira Soekardi.
Delete