Tapal Tilas ke Kapuas
"En, temanin Mama pulang ke Kalimantan"Serius! *jingrak guling-guling...Bahagia!
Mamaku berasal dari Dayak Ngaju, Kalimantan Tengah. Sejak pindah ke Jakarta, kami jarang kembali ke Kalimantan.
Tiga puluh tiga tahun lamanya, tidak pernah di kota ini, gimana saya enggak seneng? *cubit tangan, eh! beneran, nih di Kapuas.
Banyak perubahan di kota Kuala Kapuas ibukota Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, kota Kapuas kini, banyak di hiasi tugu dan terlihat bersih,
Simbol nama kota Kuala Kapuas, top banget!
Selamat datang ke Kuala Kapuas |
[Ruang tamu |dokpri] |
[ruang makan |dokpri] |
Memasuki rumah papan, terbuat dari kayu madang batu dan berlantai ulin(kayu besi) milik Mina saya ini. terbawalah saya kemasa lalu, tidak ada yang berubah. Rumah khas Banjar, bunga-bunga ada dimana-mana [bak iklan pewangi saja], sekalipun bunga plastik dengan warna menyolok. Ruang tamu yang besar, dengan kursi yang banyak. Lantai kayu ulin dialasi lagi dengan karpet atau Ambal, permandani berbulu...*sesuatu yang sangat mewah dan wah! wah...wah.
[pintu kamar bertirai | dokpri] |
Melalui jendela, hujan turun dengan deras.
Suaranya membuat malas beranjak dari tempat tidur, dulu rumah-rumah terbuat dari sirap (kayu Ulin yang dibuat tipis,) kini sudah diganti dengan atap seng.
Jadilah suara hujan, begitu berirama.
Rumah Papan khas Kalimantan, sudah semakin langka,.
Rumah-rumah, sebagian sudah tergantikan rumah beton. Maklumlah, kayu sudah susah dicari, hujan sudah habis tergantikan pohon kelapa sawit. mungkin akan hilang terbawa jaman.
Yuk Mari berkunjung ke kota air, Kuala Kapuas.
Perjalananku, Kapuas 14 Nopember 2014
***
Nice. I would like to share it with my friends. I hope you will continue your works like this .Keep up the excellent work. You have a magical talent of holding readers mind. That is something which cant be given to all by god . Keep it safe :)
ReplyDelete