Jederrrrrrr! klikkkk!!..makkduerrrrrr!!!
Bersama kami bengong memandang televisi di depan kami.
"Horeeeeeeeeeeee !!!!!!!" kami meloncat berjingrak bersama, gembirahhhh.
Bukannya sedih, televisi kesamber petir ,rusak parah, malah alhamdulilaahhh
Televisi 14 inci hitam putih dengan wadah kotak besar mirip bufet, rusakkkkkkkkk.
Bertanda, akhir penantian pun tiba...*terima kasih, petir.
Bagaimana enggak, nelangsa? Setiap di sekolah sewaktu istirahat, teman-teman ramai bercerita.
"Lihat eeennggakkkk. Bajunya Itje Tresnawati warnanya merah, ya".
Hmmmm, acara Aneka Safari yang digawangi Edy Sud, semua menceritakan warna di televisi,sedang di rumah, televisi masih hitam putih.
Bapakku pasti tidak akan mengganti televisi besar itu, kalau tidak rusak.
Sesuatu yang mustahil, kalo televisi dihantam dengan palu,
Tak disangka...Petir itu menjawab doa-doa kami.
Akhirnya bapak membeli televisi 20 inc.Televisi berwarna!
Kami pun bahagia memandang televisi baru di depan kami.
Wajah Erick Estrada bintang film serial CHIPs, terlihat sangat tampan dengan warna yang jelas...*bintang film, idola saya.
Televisi ini pun mengakhiri penderitaan tetangga sebelah,namanya bu Gunawan. Sebelum televisi baru terbeli. Selama seminggu aku dan kakakku nonton ke rumah tetangga itu. Film serial CHIPs yang lagi digandrungi saat itu, ditayangkan cukup malam, sehabis siaran berita jam 21.00 WITA, film ini wajib di tonton...#ada yang kurang, kalo sampe ketinggalan serial ini.
Dengan terpaksa bu Gunawan menguap terus menemani.
Penonton cilik yang enggak tau diri dan enggak mau pulang kalau film belum selesai.
Mau ngusirrr, mungkin nggak enak...nguap lagihhhhh nguap lagihhhhh.
***
Cerita masa kecilku di tahun 1980-an...*karena TV masa itu enggak sempat di foto, dan entah kini kemana, gambar diambil dari http://griyakuno.blogspot.com/2009/11/televisi-djadoel.html
Televisi merupakan barang mewah di masa itu, dari tidak berwarna sampai berwarna.
Televisi cuman satu chanel. TVRI ajah.
Dulu karena satu saluran, yaaa,itu saja yang dinikmati. Tidak seperti jaman sekarang, kebanyakan saluran membuat tidak fokus. Akhirnya, bosen sendiri.
Pasti sahabat juga punya cerita tentang televisi.
Ini sedikit ceritaku...berteriak bahagia!
Akhirnya, TV hitam putih rusak jugaaaaa...*Pfiuhhh,lega.
***
Kenangan masa kecil.
Saat masih menyewa rumah di jalan Bukit Hindu, Palangka Raya tahun 1982.
Kemarin, 17 Nopember 2014, kembali saya melewati rumah sewa kami itu.
Terkenang kembali, tentang televisi hitam putih yang berjaya di masa itu.
Bagaimana ceritamu, apakah sama dengan saya?
***
itu TV masa kecilku juga mba :)
ReplyDeleteTV hitam putih yang penuh kenangan ya. mbak Kania Ningsih
ReplyDeleteXixixi...kok sama yaa, pernah ngarep tv ortu rusak krn kepengen cepet ganti yg warna. Tapi jawabannya bukan dari petir, tapi koslet dan terbakar, alhamdulillaah...:)
ReplyDeleteHabisss, orang tua jaman dulu, tidak akan diganti, kalau tidak rusak. Akhirnya, cuman alam yang bisa menjawab. Jederrrmakgleb.petir.
DeleteTelevisiku mbak.Malah karena saya tinggal di kampung punya televisi itu nyalainnya pakai aki pas umur tiga tahun masih ingat. Setahun kemudian baru ada listrik masuk kampungku.Tahun 1981 an kayaknya.
ReplyDeleteSama, itu di tahun 1981 saya kelas 5 SD saat itu. Dulu nyalanya pake aki ya...kok gitu ya.
Delete