Review

Tuesday, March 25, 2014

ASONGAN BUS ANTAR KOTA

Sudah lama tidak naik bus, sekitar tiga tahun terakhir ini. Jalan Pantura Jakarta - Cirebon, selalu saja diperbaikin, kapan selesainya? di tambah jalan mengenang akibat banjir.
Setelah merasakan naik kereta api dengan jarak tempuh yang lebih singkat sekitar tiga jam dan tepat waktu, hmmm...sejak saat itu, kereta api menjadi pilihan utama.
Nah! pada kesempatan ini, kembali saya naik bus Bandung - Cirebon.
Harga yang relatif terjangkau, kebetulan penumpang tidak berdesakan.
Ada yang saya sukai di sini, banyak pedagang asongan yang menawarkan dagangan dengan harga murah. Kacang goreng garing dan berbunyi kretekkkk cuman Rp 2000,- tisu 50 shet cuman Rp 3000,-
buku saku kamus bahasa Inggris-Indonesia Rp 10.000, benar-benar murah dan sangat mengoda




Buku Juz Amma Rp 10.000,- bacaan lain saya borong masing-masing menjadi Rp 20.000,-
Pedagang asongan punya trik jitu yang membuat saya tergiur membeli. Dagangan di taruh di pangkuan penumpang dan kemudian di tarik kembali. Minatt beli? silahkan ambil, ada uang ada barang, transaksi yang sederhana.
Harga tiket bus Rp 35.000 Bandung - Pasar Minggu, Palimanan...waaaa #jingkrak, tak percaya!
tapi kalau dihitung kembali uang yang saya keluarkan untuk membeli dagangan asongan, ternyata lebih besar jumlahnya di banding harga tiket...hadew!

Selain rasa senang terselip kesel, penumpang merokok di dalam bus.
Sudah sangat jelas peringgatan iklan rokok dimana-mana " Rokok membunuhmu"
Ini si bapak, ngepul, benar-benar bagai prajurit Jepang saja, siap mati bunuh diri.
Harrakiri ala bus antar kota.
Mau negur..emang ini mobil elu!
Ah, damai sajalah.
Lagu kereta api terdengar mendayu, terasa enggak cocok dengan perjalanan ini
Ya, jelas naik bus, ya kok kereta api lagunya Mbak Evi Tamala.
Ya sudahlah, ngebut sajalah, Pir...#Kamikaze ala bus antar kota.
Melaju bus di hiasi kepulan asap rokok yang menari di wajahku
uhukk!!...Aku ora popo.

Bandung, 3 Maret 2014

***

No comments:

Post a Comment