Bau pesing menyeruak di depan pintu, hmmm..
Bangku-bangku koyak dengan lantai cat terkelupas
tumpangan umum, murah meriah
Tak apalah asal sampai tujuan, Bandung-Cirebon.
Ini terminal Cicaheum Bandung.
Teriakan kenek bertanya ramah dengan bahasa Sunda yang kental
Maksud hati hendak naik bus AC.
Alamak! ternyata dijadwalkan berangkat sore.
Deretan bus non AC masih menanti penumpang.
Bangku-bangkupun masih kosong.
aku duduk di belakang supir
Menikmati Pedagang Asongan lalu lalang.
Nikmati sajalah, nikmati jadi rakyat biasa
Tak perlu susah dikejar paparazi
Rak perlu berdandan secantik mungkin, gaya dan dandan sekedarnya.
Hupst, lagu dangdut Mansyur S menemani penantian yang terasa lama.
"Cukup sudah kurasa" dendang Mansyur, tepat benar dengar aroma pesing yang mulai akrab.
"Rayu..rayu..cinta palsu, dua kali kau ingkari'
syair yang mendayu-dayu dengan spiker aje gile
Janji Palsu.. Ini pas sekali buat wakil rakyat yang sedang gencar promo
Mana janjimuuu, aku merasa diingkari. Bus beginin,ya kok layak jalan?
Khana...Khanaa, engkau gadis India
Khana. ..Khana
engkau gadis India, senyum dan gaya sungguh mempesona
....
Musik berlomba dengan suara mesin berderu
belum berangke juge, nihhh!
Suara Mansyur S tak lagi terdengar merdu
hanya, serangan mabuk darat merembetku.
Belum juga berangkat!
Inilah sedikit cerita kecil, rakyat biasa
hidup memang harus berada di tengah agar tidak jengah
- Bandung, 4 Maret 2014
No comments:
Post a Comment